Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami karena letaknya di antara dua lempeng benua dan adanya Patahan Semangko. Beberapa tempat perlindungan di Padang berfungsi sebagai lokasi evakuasi dan penyelamatan saat terjadi tsunami. Paper ini menyajikan sebuah sistem pendeteksi gempa bumi yang menggunakan sensor terdistribusi. Identifikasi gempa bumi dilakukan dengan menghitung nilai Peak Ground Acceleration (PGA) dari gelombang P dan gelombang S menggunakan sensor piezoelektrik dan akselerometer. Sistem yang diusulkan merupakan jaringan sensor node terdistribusi yang berkomunikasi menggunakan protokol MQTT. Untuk mengevaluasi kinerja sistem, kami mengimplementasikannya menggunakan Raspberry Pi, sensor piezoelektrik, akselerometer MPU-6050, dan modul Xbee untuk komunikasi data. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sistem ini dapat mendeteksi magnitudo dan intensitas gempa bumi dengan akurat.