Api-api putih (Avicennia marina) adalah salah satu jenis mangrove yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, steroid, saponin, terpen, glikosida, dan kumarin. Pada tanaman api-api putih, kadar kumarin total tertinggi ada pada buahnya dibandingkan dengan daun dan kulit batangnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar kumarin total ekstrak buah api-api putih yang diekstraksi dengan pelarut yang berbeda serta profil senyawa kumarin pada tiap pelarut menggunakan metode KLT. Ekstraksi dilakukan dengan metode sokletasi secara sekuensial dengan pelarut berturut-turut n-heksana, kloroform, metanol, dan air. Penentuan kadar kumarin total diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 274 nm. Total kumarin dinyatakan dalam mg CE (Coumarin Equivalent)/100 g ekstrak. Kumarin (1,2 benzopyrone) digunakan sebagai senyawa standar. Skrining fitokimia menunjukkan simplisia buah api-api putih mengandung alkaloid, tannin, saponin, flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak metanol merupakan ekstrak dengan rendemen terbanyak yaitu 22,22% diikuti dengan ekstrak air (12,77%), kloroform (0,48%), dan n-heksana (0,36%). Kadar kumarin total tertinggi yaitu 80,9 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak metanol diikuti dengan ekstrak air sejumlah 17,5 ± 1,4 mg CE/100 g ekstrak, ekstrak kloroform 10,9 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak, dan ekstrak n-heksan sejumlah 6,08 ± 0,4 mg CE/100 g ekstrak. Hasil penentuan kumarin total dapat dilihat bahwa kadar kumarin total tertinggi ada pada ekstrak metanol didukung dengan hasil identifikasi menggunakan metode KLT yang memperlihatkan noda kumarin yang terlihat jelas dibandingkan dengan ekstrak lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa metanol adalah pelarut terbaik untuk mengekstrak kumarin pada buah api-api putih.