Tumbuhan obat dan obat tradisional sejak zaman dahulu memainkan peranan penting dalam menjaga kesehatan, mempertahankan stamina dan mengobati penyakit. Potensi produksi olahan dan tanaman herbal di desa Growong sebenarnya cukup melimpah, namun masih belum dikelola dengan baik, hal ini menyebabkan kurang berfungsinya Kelompok Wanita Tani (KWT) dan terbengkalainya sarana produksi olahan jamu serta potensi yang dimiliki oleh masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang digunakan pada program ini adalah metode Teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dan transfer knowledge. Berdasarkan hasil observasi dan kesepakatan dengan kelompok tani dan perangkat desa, maka program pendampingan dan sosialisasi yang dilaksanakan meliputi budidaya dan manfaat TOGA, strategi harga produk herbal, penentuan masa kadaluwarsa, masa simpan, informasi label dan kemasan produk herbal, digital marketing serta sertifikasi halal. Pelaksanaan program sosialisasi dan pendampingan ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar serta memberikan manfaat khususnya dalam kompetensi budidaya TOGA dan peningkatan kualitas serta pemasaran produk herbal. Perlu dilakukan upaya keberlanjutan pada pengabdian masyarakat di Desa Growong dengan sinergi yang baik antara masyarakat, institusi pendidikan dan pemerintah setempat dengan memperluas jejaring yang dapat mendukung pemberdayaan TOGA dan pengembangan usaha ekonomi produktif berbasis olahan tumbuhan obat.