Kabupaten Aceh Utara memiliki potensi sumberdaya hayati laut yang melimpah salah satunya adalah bivalvia. Sebagai langkah awal dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi bivalvia di wilayah Kabupaten Aceh Utara maka perlu dilakukan penelitian terkait dengan keanekaragaman dan kepadatan bivalvia. Tujuan penelitian untuk melihat keanekaragaman dan pola sebaran bivalvia di Perairan Kabupaten Aceh Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2022 di perairan Kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan plot 1 x 1 m dengan analisis PCA dan cluster. Hasil penelitian melaporkan ditemukan 7 jenis bivalvia di Kabupaten Aceh Utara yaitu Geloina erosa, Donax cuneatus, Crassostrea sp1., Crassostrea sp2., Maretrix sp., Donax faba, dan Anadara granosa. Keanekaragaman bivalvia di Kabupaten Aceh Utara tergolong rendah berkisar 0 – 0,67. Ada jenis yang mendominasi dengan kepadatan tertinggi yaitu jenis A. granosa yaitu sebesar 23 Ind/m2. Kepadatan tertinggi bivalvia ditemukan pada Kecamatan Syamtalira Bayu yaitu sebesar 19 Ind/m2. Karakteristik kualitas perairan masih dalam rentang baku mutu untuk kelangsungan kehidupan biota laut. A. granosa telah dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh Utara untuk dijual atau dikonsumsi sendiri. Untuk mengatasi masalah eksploitasi secara berlebihan maka perlunya pengelolan sumberdaya kerang ini untuk pemanfaatan secara berkelanjutan. North Aceh District has abundant marine biological resource potential, one of which is bivalves. As a first step in the management and utilization of the potential of bivalves in the North Aceh district, it is necessary to carry out research related to the diversity and density of bivalves. The aim of the study was to look at the diversity and distribution patterns of bivalves in the waters of North Aceh District. The research was carried out in July - August 2022 in the waters of North Aceh Regency. The method used was purposive sampling with a 1 x 1 m plot with PCA and cluster analysis. The results of the study reported that there were 7 types of bivalves in North Aceh District, namely Geloina erosa, Donax cuneatus, Crassostrea sp1., Crassostrea sp2., Maretrix sp., Donax faba, and Anadara granosa. Bivalve diversity in North Aceh District is low, ranging from 0 to 0.67. There is a type that dominates with the highest density, namely A. granosa, which is 23 Ind/m2. The highest density of bivalves was found in Syamtalira Bayu District, which was 19 Ind/m2. Characteristics of water quality are still within the range of quality standards for the survival of marine biota. A. granosa has been used by the people of North Aceh for sale or self-consumption. To overcome the problem of overexploitation, it is necessary to manage these shellfish resources for sustainable use.