Demensia merupakan penyakit dengan penurunan fungsi kognitif yang dapat memengaruhi memori dan tingkah laku. Sampai saat ini, pengobatan demensia belum menunjukkan hasil yang memuaskan, sehingga terapi pencegahan primer menjadi alternatif terbaik. Pencegahan primer difokuskan pada pemeliharaan kesehatan mental dan fungsi kognitif, salah satunya dengan kegiatan menghafal, membaca dan mendengarkan Al-Qur’an. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji efek proteksi Al-Qur’an terhadap demensia dalam perspektif ilmu kesehatan, ilmu biomedik, dan hukum Islam. Kajian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah, buku, dan artikel ilmiah. Hasil dari studi literatur menunjukkan bahwa kebiasaan rutin menghafal Al-Qur’an berpengaruh terhadap fungsi memori jangka pendek, kecerdasan intelektual dan emosional. Rutinitas membaca Al-Qur’an menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kebahagiaan, menjaga kestabilan emosi, menurunkan tingkat depresi, dan meningkatkan kecerdasan emosional. Memperdengarkan atau memberikan paparan murottal Al-Qur’an pada orang sehat maupun orang sakit telah menjadi terapi tambahan di beberapa negara muslim karena secara signifikan dapat menurunkan stres, derajat hipertensi, skala nyeri, meningkatkan sistem imun dan hormon β-endorphin. Suara Al-Qur’an yang dipaparkan pada hewan coba dan kultur sel dilaporkan secara signifikan dapat menurunkan tingkat stres oksidatif, meningkatkan proliferasi neuron dan volume otak, sehingga dapat dijadikan alternatif pencegahan primer terhadap demensia.