Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Tanpa perhatian dan penanganan yang tepat, diabetes dapat menjadi penyakit yang mematikan. Diperkirakan oleh International Diabetes Federation, pada tahun 2045 nanti penderita diabetes di Indonesia akan mencapai angka 28,6 juta. Monitoring kadar gula darah rutin setiap hari dapat membantu penderita diabetes untuk terus memantau kadar gula darah agar tetap berada di dalam batas normal. Umumnya pengecekan gula darah ini harus dilalui dengan rasa yang kurang nyaman bahkan menyakitkan karena diperlukannya sampel darah. Proses pengambilan sampel darah tersebut dikenal sebagai cara invasive, yaitu dengan menusuk ujung jari dengan lanset agar darah keluar, kemudian setetes darah tersebut diletakan pada strip tes dan hasilnya akan keluar pada meteran glukosa. Untuk memudahkan pemantauan kadar gula darah, pada penelitian ini telah dikembangkan alat non-invasive yang dapat membantu penderita diabetes dalam mengontrol kadar gula darahnya. Dengan memanfaatkan metode Near-Infrared Spectroscopy, pengecekan akan dilalui dengan lebih nyaman, tanpa rasa sakit dan lebih terjangkau. Alat yang dibangun dengan pemanfaatan Flame Detection Module dan ESP32 ini telah berfungsi dengan persentase error dalam pengujian yang dilakukan kepada 5 orang relawan sebesar 17,9%. Output yang dihasilkan dari pengukuran kadar gula darah akan dikirimkan ke aplikasi Telegram beserta dengan tanggal pengukurannya, sehingga data tersebut dapat dijadikan sebagai catatan monitoring harian.