Doxorubicin is one of the most widely used chemotherapy agents in cancer therapy. The clinical results of doxorubicin are limited by cardiotoxic side effects which relate to their doses. This study was conducted to investigate cytotoxic activity of caudex Gerrardanthus macrorhizus aqueous extract and its combination with doxorubicin on T47D cells. Dried caudex powder was extracted by infusion method, evaporated in oven 40 0 C to get dried extract (GM). The MTT assay was performed triplo to determine cytotoxic effect, either alone or in combination. Flow cytometry was used to observe cell cycle profile and apoptotic induction. Based on the observation under inverted microscope, GM alone did not exhibit cytotoxic effects but showed morphological alteration becoming rounded and shrinkaged cells compared to untreated cells. Nevertheless, GM 40 μg/mL was able to improve cytotoxic effect of doxorubicin to 51%. Combination treatment of doxorubicin 3 nM and 40 μg/mL GM inhibited T47D cell cycle in G2/M phase. This combination also resulted apoptotic induction, compared to untreated cell and each single treatment. Based on the results, caudex G. macrorhizus is potential to be further investigated as a cochemotherapy agent with doxorubicin.
AbstrakDoxorubicin adalah salah satu agen kemoterapi yang digunakan secara luas dalam terapi kanker. Hasil klinis doxorubicin dibatasi oleh kardiotoksisitas yang berkorelasi dengan besaran dosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas sitotoksik ekstrak air caudex Gerrardanthus macrorhizus dan kombinasinya dengan doxorubicin pada sel T47D. Serbuk caudex G. macrorhizus (GM) kering diekstraksi dengan metode infusa, kemudian diuapkan dalam oven 40 0 C. Uji MTT dilakukan untuk menguji efek sitotoksik ekstrak dengan tiga ulangan, baik tunggal maupun kombinasi dengan doxorubicin. Flow cytometry digunakan untuk mengetahui profil siklus sel dan induksi apoptosis. Hasil pengamatan di bawah mikroskop inverted menunjukkan ekstrak tunggal GM tidak memberikan efek sitotoksik namun mengakibatkan perubahan morfologi pada sel T47D menjadi membulat dan mengkerut dibandingkan kontrol sel. Ekstrak GM 40 μg/mL mampu meningkatkan efek sitotoksik doxorubicin 3 nM hingga 51%. Kombinasi doxorubicin 3 nM dan ekstrak 40 μg/mL menghambat siklus sel pada fase G2/M dan meningkatkan induksi apoptosis, dibandingkan kontrol sel dan masing-masing perlakuan tunggalnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, caudex G. macrorhizus berpotensi untuk diteliti lebih lanjut sebagai agen ko-kemoterapi dengan doxorubicin.