Bawang merah merupakan komoditas pertanian yang menjadi sumber pendapatan bagi petani dan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Karakteristik dari tanaman bawang merah yaitu membutuhkan banyak sinar matahari. Sinar matahari yang dibutuhkan untuk berpotosintesi yaitu 70% dengan rentang suhu lingkungan 25 o C-32 o C dan kelembaban tanah berada pada rentang 50%-70%. Meskipun bawang merah membutuhkan banyak air tetapi tumbuhan tersebut sensitif terhadap curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Periode kritis dari tanaman bawang merah yaitu berada pada fase pembentukan umbi sehingga perlu dilakukan pengontrolan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Metode pembuatan sistem smart farming menggunakan metode Research and Development (R&D) sedangkan pengiriman data secara online ke web menggunakan metode Internet of Things (IoT). Hasil dari penelitian tersebut yaitu telah berhasil dibangun sistem monitoring dan kontrol suhu dan kelembaban pada tanaman bawang merah. Sistem yang dibangun mampu mengukur suhu dengan tingkat akurasi mencapai 95,33% dan kelembaban lingkungan pada tanaman mencapai 92,07% sedangkan pengujian keseluruhan sistem mencapai 93,33%. Alat tersebut telah mampu melakukan pengairan dan pemberian pupuk secara otomatis. Kontrol pengairan dan pemberian pupuk oleh sistem berimplikasi terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah yang lebih baik dan menciptakan pertanian modern.