ABSTRAKPenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi fiksator terhadap kualitas pewarna alami dari daun mangga arum manis yang diaplikasikan pada kain. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Tersarang dengan dua faktor. Faktor utama adalah jenis fiksator yaitu tawas, garam, dan kapur tohor, sedangkan faktor tersarang adalah konsentrasi pada setiap fiksator. Konsentrasi fiksator terdiri dari tawas dengan konsentrasi 10% dan 15%, garam 10% dan 12%, serta kapur tohor 8% dan 10%. Sifat setiap fiksator dapat mempengaruhi arah warna serta ikatan antar serat dan pigmen warna. Pada fiksator tawas, perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 10% dengan nilai a* 11.63, nilai b* 22.3, dan nilai L* 63.13. Pada fiksator garam, perlakuan terbaik terdapat pada konsentrasi 10% dengan nilai a* 9.87, nilai b* 30.1, dan nilai L* 62.07. Pada fiksator kapur tohor, perlakuan terbaik terdapat pada konsentrasi 10% dengan nilai a* 14.57, nilai b* 29.3, dan nilai L* 56.8
PENDAHULUANTanaman mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman holtikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi bagi kesehatan manusia. Luas lahan tanaman mangga di Indonesia mencapai 18354990 km 2 . Luas lahan terbesar terdapat pada Jawa Timur dengan luas lahan 55955299 km 2 dan disusul oleh Jawa Barat dengan luas lahan 3151115 km 2 (BPS, 2015). Setiap bagian tanaman mangga dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah bagian daun. Mangga (Mangifera indica L.) memiliki banyak varietas, akan tetapi varietas mangga arum manis adalah varietas yang banyak dibudidayakan. Daun mangga mengandung pigmen warna flavonoid yang akan menghasilkan warna hijau kekuningan (Pujiarti et al., 2009). Pigmen tersebut dapat diaplikasikan sebagai pewarna alami pada kain.