Dalam melakukan kegiatan penangkapan benih sidat hingga pemasaran, terkendala masalah, seperti: Tingginya angka kematian benih sidat hasil tangkapan karena alat tangkap yang tidak layak dan tempat penampungan yang masih sangat minim hanya berupa kotak styrofoam dengan aerator serta kurangnya pengetahuan cara pemeliharaan dan penanganan benih sidat yang baik, Pemasaran yang belum terbuka, hanya mengandalkan dari mulut ke mulut, hal ini mengakibatkan banyak pembudayaan yang tidak mengetahui keberadaan benih sidat di Desa Sukamanah, Belum adanya pencatatan hasil penangkapan dan hasil penjualan, Produksi sidat dan pemeliharaan yang belum Optimal. Kegiatan ini akan mengangkat permasalahan pada masyarakat pesisir di Desa Sukamanah agar Kelompok Sidat Banten agar dapat terus berkembang dengan memberikan solusi dan metode pelaksanaan, seperti: Menerapkan teknologi tepat guna dalam pemeliharaan yaitu dengan Teknologi Recycling Aquaculture System (RAS), Mengganti alat tangkap dengan yang baru dan yang lebih layak, Memberikan penyuluhan, bimbingan dan pendampingan cara memelihara yang baik agar benih sidat dapat terjaga kondisinya, Membangun e-Commerce untuk membantu meningkatkan perluasan pemasaran dengan informasi secara digitalisasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui internet. Dalam mencapai target untuk memecahkan permasalahan, program yang dilakukan adalah : Menerapkan Teknologi Recycling Aquaculture System (RAS) untuk menekan mortalitas benih sidat, Menyiapkan alat tangkap benih sidat baru sesuai standar agar benih sidat tidak terluka saat ditangkap, Memberikan pendampingan cara pemeliharaan dengan teknologi RAS secara berkelanjutan, Membangun e-Commerce berbasis website, untuk memperluas hasil produksi dan pemasaran, baik untuk pasar Pulau Jawa maupun pasar luar Pulau Jawa, Kelompok sidat banten yang terlatih dalam memproduksi dan memelihara Sidat yang baik.