2019
DOI: 10.35800/jip.7.1.2019.22594
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ecological-Economic Assesment Trevally Culture In North Lembeh District Of Bitung City, North Sulawesi Province

Abstract: This study aimed to know several water quality conditions for trevally culture, determine the culture area suitability, and inform the financial benefit of the trevally culture activity in floating net system. Determination of the trevally culture was based on physical and chemical water conditions. Results showed that water conditions in Pintu Kota was suitable for trevally culture.  Net B/C Ratio was more than one, 1.34; Positive NPV was IDR. 173,838,237,98; IRR reached 36,5%; PI was > 1, 11.61; and POT w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pemilihan dan penentuan lokasi budidaya perikanan didasarkan pada pertimbangan ekologis, teknis, higienis, sosio-ekonomi berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Radiarta et al, 2016). Pemilihan lokasi seharusnya mempertimbangkan gabungan dari beberapa faktor yang dikaji secara menyeluruh (Lumi et al, 2019). Usaha komoditas ini perlu disesuaikan dengan daya dukung lahan dan tata ruang, potensi dari suatu hamparan atau kawasan, yang pada akhirnya dapat menjadikan kagiatan usaha yang berkesinambungan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemilihan dan penentuan lokasi budidaya perikanan didasarkan pada pertimbangan ekologis, teknis, higienis, sosio-ekonomi berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Radiarta et al, 2016). Pemilihan lokasi seharusnya mempertimbangkan gabungan dari beberapa faktor yang dikaji secara menyeluruh (Lumi et al, 2019). Usaha komoditas ini perlu disesuaikan dengan daya dukung lahan dan tata ruang, potensi dari suatu hamparan atau kawasan, yang pada akhirnya dapat menjadikan kagiatan usaha yang berkesinambungan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aquakultur atau dikenal sebagai budidaya perairan merupakan suatu kegiatan rekayasa terhadap organisme akuatik untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan memanipulasi tingkat reproduksi, kematian dan pertumbuhannya (Rejeki et al, 2019). Pengembangan budidaya laut dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) sangat strategis karena potensi sumberdaya alam yang masih produktif dan secara ekonomi dapat meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pembudidaya (Lumi, 2019). Budidaya ikan menggunakan KJA memiliki beberapa keunggulan, antara lain: (1) tidak mengeluarkan biaya produksi untuk pengadaan lahan dalam proses pembuatan kolam, (2) intensifikasi ikan dapat diterapkan, (3) optimasi penggunaan pakan ikan, (4) pesaing dan pemangsa ikan mudah dikendalikan; (5) pengelolaan dan pemanenan tidak terlalu rumit; (6) dapat menyerap tenaga kerja; serta (7) mendatangkan keuntungan secara ekonomi dan berkelanjutan.…”
Section: Pendahuluanunclassified