Tujuan studi menganalisis dampak luas panen, tren teknologi, rasio harga GKG dengan HPP GKG dan kebijakan harga pembelian pemerintah terhadap GKG dengan produksi gabah di Indonesia. Penelitian menggunakan data time series dari tahun 1987 sampai 2017. Metode analisis dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil studi, secara serempak variabel luas panen, tren teknologi, rasio harga GKG dengan HPP GKG dan kebijakan harga pembelian pemerintah mempengaruhi produksi gabah, sedangkan secara parsial, luas panen dan kebijakan harga pembelian pemerintah berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi gabah, sedangkan trend teknologi, rasio harga GKG dengan HPP GKG, berpengaruh positip tetapi tidak signifikan terhadap produksi gabah. Kenaikan luas panen satu persen menyebabkan produksi gabah naik 1,569 persen. Kecenderungan trend teknologi sebesar satu persen menyebabkan produksi gabah naik 0,012 persen. Kenaikan rasio harga GKG dengan HPP GKG satu persen menyebabkan produksi gabah naik 0,004 persen. Kebijakan harga pembelian pemerintah terhadap GKG menyebabkan produksi gabah naik sebesar 0,082 persen, sedangkan tanpa kebijakan produksi gabah Indonesia turun sebesar 0,082 persen.