Masyarakat Desa Riso memiliki tantangan pada upaya ketahanan pangan melalui pengembangan praktik bercocok tanam mandiri yang merupakan program utamanya kelompok PKK setempat. Selain itu, di kawasan desa ini belum banyak dilakukan upaya pemanfaatan botol plastik yang selama ini hanya dibakar dan malah menimbulkan polusi udara. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, masyarakat diberi pelatihan dan pendampingan mengeksplorasi penggunaan botol plastik bekas, yang banyak ditemukan sebagai limbah di kawasan tersebut, sebagai media tanam dalam sistem vertikultur. Vertikultur, yang merupakan metode penanaman vertikal, ditawarkan sebagai solusi inovatif untuk memaksimalkan penggunaan lahan terbatas. Kelebihannya dibandingkan metode tradisional mencakup efisiensi ruang yang tinggi, potensi mengurangi limbah plastik, dan kemudahan budidaya tanaman secara mandiri di lahan pekarangan. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan teknik vertikultur kepada kelompok masyarakat di Desa Riso, khususnya Ibu-ibu PKK, untuk meningkatkan kemandirian pangan dan kesadaran lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan penerapan vertikultur di kalangan peserta, sekaligus menunjukkan bagaimana vertikultur dapat menjadi jawaban bagi isu-isu pertanian di kawasan pedesaan padat penduduk dengan lahan terbatas.