2022
DOI: 10.36049/genitri.v1i2.68
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Edukasi dan Pembagian VCO dan Biskuit Blondo untuk Meningkatkan Tinggi Badan dan Berat Badan Balita

Abstract: Masalah kekurangan gizi secara global sampai saat ini masih mendapatkan perhatian utama terutama di sebagian negara berkembang. Stunting dapat mempengaruhi dan menghambat proses tumbuh kembang anak. Masalah stunting di kabupaten parigi, tingginya angka stunting di kabupaten Parigi mendorong perlunya upaya-upaya penanggulangan sehingga menjadi latar belakang kami dalam melakukan kegiatan pembagian VCO dan biskuit blondo serta memberikan edukasi pada kelompok sasaran bahwa kelapa yang melimpah di sekitar mereka … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Stunting atau tubuh pendek pada anak-anak adalah akibat dari kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan pada masa lalu dan digunakan sebagai salah satu indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. [1] Balita Pendek (Stunting) adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/ stunted) dan <-3 SD (sangat pendek / severely stunted). [2] Jumlah balita yang mengalami stunting masih tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stunting atau tubuh pendek pada anak-anak adalah akibat dari kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan pada masa lalu dan digunakan sebagai salah satu indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. [1] Balita Pendek (Stunting) adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/ stunted) dan <-3 SD (sangat pendek / severely stunted). [2] Jumlah balita yang mengalami stunting masih tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Data hasil pemantuan status gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017 menunjukkan prevalensi balita dengan masalah underweight adalah 17,5 persen, stunting sebesar 30,6 persen dan balita wasting sebesar 10,1 persen. Masalah stunting di kabupaten parigi adalah 30,1% [4] Intervensi stunting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif. Intervensi Gizi Spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengaruh anemia selama kehamilan yaitu dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6g%) molahidatidosa, hiperemis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD). Bahaya saat persalinan yaitu his (kekuatan mengejan) kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama (Aulia et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified