Abstrak: Pernikahan usia muda masih tinggi, menyebabkan kehamilan usia muda yang berrisiko komplikasi kehamilan, persalinan, Ibu usia muda berisiko mengalami kematian pada saat hamil dan bersalin. Pendidikan, sosial ekonomi, teman sebaya, tidak menjadi beban orang tua, dorongan orang tua karena malu anak sudah hamil diluar nikah merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kejadian pernikahan dini. Diperlukan pendidikan berbasis keluarga melalui kelompok Bina Keluarga Remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pendewasaan usia perkawinan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader sebagai pendamping Kelompok BKR dengan tahapan sosialisasi, pembentukan kelompok BKR dan pelatihan kader. Mitra terdiri dari mitra sasaran utama kader, kelompok BKR, dan mitra kegiatan yaitu petugas Puskesmas, Petugas PLKB, kepala desa dan camat berjumlah 56 orang. Tempat pelaksanaan Desa Padang Kuas dan Kuti Agung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Evaluasi menggunakan kuesioner dan observasi untuk mengukur pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader sebagai pendamping kelompok BKR. Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan kader dari rerata skor 12.50 meningkat menjadi 17.7. Terjadi peningkatan rerata sikap kader dari skor 34.60 menjadi 52.30 setelah pelatihan. Kemampuan kader dalam melakukan penyuluhan pada kelompok BKR 93.75% baik. Terjadi peningkatan pengetahuan kelompok BKR dari rerata skor 8.6 menjadi 13.53 dan peningkatan rerata skor sikap dari 27.96 menjadi 35.90.Abstract: Early marriage is still high, resulting in young pregnancies that are at risk of complications during pregnancy and childbirth, young mothers are at risk of dying during pregnancy and childbirth. Education, socioeconomics, peers, not being a burden to parents, parental encouragement due to embarrassment that their child is pregnant outside of marriage are factors that contribute to the incidence of early marriage. Family-based education through the Bina Keluarga Remaja group is needed to improve knowledge and attitudes about maturing at the age of marriage. This community service activity aims to improve the knowledge, attitudes, and skills of cadres as BKR group facilitators through the stages of socialization, BKR group formation, and cadre training. Partners consisted of the main target partners of cadres, BKR groups and activity partners, namely Puskesmas Officers, PLKB Officers, Village Heads and Subdistrict Heads, totaling 56 people. Place of implementation Padang Kuas village and Kuti Agung Sukaraja subdistrict, Seluma Regency. Evaluation using questionnaires and observation to measure the knowledge, attitudes and skills of cadres as BKR group assistants. As a result of the activity, the knowledge of the cadres increased from an average score of 12.50 to 17.7. The average attitude of cadres increased from 34.60 to 52.30 after the training. The ability of cadres to conduct counseling in BKR groups is 93.75% good. There was an increase in the knowledge of the BKR group from an average score of 8.6 to 13.53 and an increase in the average score of attitudes from 27.96 to 35.90.