Edukasi penyakit malaria dan pengobatan menggunakan obat herbal pasca gempa di Lombok

Abstract

In September 2018 malaria was identified as an extraordinary event in NTB. Malaria plague spread in West Lombok. According to data from the West Lombok health service there were 184 cases. This includes pregnant women, children, and babies. Severe impact on vulnerable groups such as pregnant women and children. Pregnant women infected with malaria will experience severe anemia and have a higher risk of fetal death. In children, it affects the growth and intelligence disorders caused by anemia. The purpose of this community service was to increase the knowledge about malaria disease and ways to prevent it. The method is done by presenting the method, then followed by an interactive discussion and giving evaluation through post-test and pre-test. The service was carried out at the Senggigi village office in Batu Layar District, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The contents of the presentation were what is malaria, how to prevent malaria, and how to use herbal medicine to cure malaria. Afterward, the committee distributed leaflets and abate powders to participants. The evaluation showed there was an increase in the knowledge of participants after education was given. The increase of knowledge about malaria would decrease the number of malaria cases at Senggigi village

Sosialisasi Penggunaan Tabir Surya Pada Siswa SDN 2 Terong Tawah Sebagai Upaya Mencegah Dampak Negatif Sinar Uv

“…Tabir surya dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan mekanismenya dalam mencegah paparan sinar UV yaitu tabir surya fisik dan tabir surya kimiawi (Subaidah et al, 2023). Tabir surya fisik umumnya memiliki zat aktif berupa titanium dioksida atau zink oksida dengan mekanisme perlindungan dengan cara menghamburkan sinar UV yang akan mengenai kulit sedangkan tabir surya kimiawi umumnya memiliki zat aktif seperti oksibenzon, avobenzon, dan oktokrilen dengan mekanisme perlindungan dengan cara menyerap sinar UV yang akan mengenai kulit (Sander et al, 2020).…”

“…Kegiatan ini mengangkat tema terkait bahaya paparan berlebih sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari terhadap kesehatan pada anak dan cara pencegahannya dan dilakukan selama 1 hari. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak terhadap bahaya dari paparan sinar UV berlebih dan cara pencegahannya mengingat bahwa Pulau Lombok merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki intensitas cahaya matahari yang tinggi dengan suhu mencapai 30-36°C (Subaidah et al, 2023) dan memiliki banyak tempat rekreasi di luar tempat terbuka seperti pantai dan pegunungan yang meningkatkan durasi paparan sinar UV. Selain itu, upaya perlindungan diri dari sinar khususnya di kalangan anak-anak hingga remaja masih sangat kurang.…”

“…Selain itu, upaya perlindungan diri dari sinar khususnya di kalangan anak-anak hingga remaja masih sangat kurang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Subaidah et al, 2023), penggunaan tabir surya yang merupakan salah satu upaya pencegahan bahaya paparan sinar UV berlebih masih kurang. Sosialisasi ini juga merupakan bentuk hilirisasi dari riset pengembangan sediaan gel tabir surya dari ekstrak daun kastuba merah (Euphorbia pulcherrima) oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang riset eksakta.…”