Latar belakang: Besarnya manfaat ASI tidak di imbangi oleh peningkatan perilaku pemberian ASI sehingga bayi tidak mendapatkan ASI dengan baik. Data di Indonesia tahun 2021 menyebutkan bahwa hanya sebesar 52,5% atau hanya setengah dari 2,3juta bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eklusif. Tidak semua ibu post partum langsung mengeluarkan ASI karena pengeluaran ASI, di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebanyak 50% ibu mengeluh bahwa produksi ASI nya kurang lancar dan produksi ASI sedikit. Teknik untuk memperbanyak ASI antara lain pijat oksitosin. Melalui pijatan atau rangsangan tulang belakang, neurotransmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim ke hipotalamus di hypovise posterior untuk mengeluarkan oksitoksin sehingga menyebabkan keluarnya ASI.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh pijat oksitosin tehadap pengeluaran ASI pada ibu post partum. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan rancangan quasi eksperimental dengan menggunakan posttest only with control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang, menggunakan accidental sampling. Variabel independent pada penelitian ini adalah pijat oksitosin, dan variabel dependennya adalah Pengeluaran ASI. Uji stastistik menggunakan uji T independen.Hasil: Hasil penelitian diperoleh rata-rata pengeluaran ASI pada kelompok yang diberi perlakuan pijat oksitosin 7,338cc, sedangkan pada kelompok yang tidak diberi perlakuan pijat oksitosin adalah 4,956 cc. Dari hasil uji statistik diperoleh p-value =0,000.Kesimpulan: Ada pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum.Saran: Diharapkan tenaga medis khususnya bidan dapat memberikan manajemen laktasi kepada ibu nifas dengan cara melakukan pijat oksitosin Kata Kunci : Pijat oksitosin, pengeluaran ASI ABSTRACT Background: The magnitude of the benefits of breastfeeding is not matched by an increase in breastfeeding behavior so that the baby does not get breast milk properly. Data in Indonesia for 2021 states that only 52.5% or only half of the 2.3 million babies aged less than 6 months are exclusively breastfed. Not all post partum mothers immediately express breast milk because of milk expenditure, at Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province as many as 50% of mothers complained that their milk production was not smooth and less milk production. Techniques for increasing breast milk include oxytocin massage. Through massage or spinal stimulation, neurotransmitters will stimulate the medulla oblongata directly sending to the hypothalamus in the posterior hypovise to release oxytocin, causing milk to be released.Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of oxytocin massage on breast milk expenditure in post partum mothers.Methods: This type of research is quantitative, using a quasi-experimental design using a posttest only with control group design. The population of this study were all postpartum mothers at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province, with a total sample of 32 people, using accidental sampling. The independent variable in this study was oxytocin massage, and the dependent variable was breast milk expenditure. The statistical test uses an independent T test.Result: The results showed that the average milk production in the group that was treated with oxytocin massage was 7.338 cc, while in the group that was not treated with oxytocin massage it was 4.956 cc. From the results of statistical tests obtained p-value = 0.000.Conclusion: is an effect of oxytocin massage on breastfeeding in post partum mothers.Suggestion: It is hoped that medical personnel, especially midwives, can provide lactation management to postpartum mothers by doing oxytocin massage. Keywords: Oxytocin massage, Breast milk expenditure.