Efek Penurunan Tahanan Pembumian Tower 150 kV Terhadap Sistem Penyaluran Petir

Abstract

Telah terjadi gangguan di sistem transmisi SULSELRABAR mengakibatkan terjadinya black out pada hari selasa 19 Januari 2016 pukul 14.13 WITA. Gangguan tersebut terjadi bersamaan dengan hujan dan angin kencang disertai petir yang begitu keras menyebabakan lepasnya beban sebesar 746 MW menimbulkan kerugian PLN sebesar Rp. 8.355.200.000. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa dampak terjadinya back flashover yang mempengaruhi jaringan 150 kV akibat surja petir di lingkungan tropis, mengetahui dan menganalisa besar tegangan impuls dijaringan transmisi 150 kV akibat ack flashover, dan mengetahui solusi yang paling efektif mengurangi surja petir.Dari hasil penelitian ini efek nilai pentanahan akibat sambaran petir di sistem jaringan transmisi 150 kV khususnya di sepanjang line transmisi GI Sungguminasa – GI Tallasa berdampak pada kerusakan eralatan gardu induk dan pemadaman meluas. Untuk menganalisis hal tersebut digunakan metode simulasi ATPdraw, metode gelombang berjalan dan metode paralelisasi guna menemukan ampak back flashover pada setiap nilai pentanahan tower. Respon terhadap nilai pentanahan tiap tower, terdapat 41 tower berdampak terjadi loncatan api balik sudah melebihi BIL isolator. Hasil penelitian ini menujukkan penurunan nilai pentanahan metode paralelisasi menggunakan tembaga penambahan arang dan garam dapat mereduksi besarnya nilai pentanahan senilai 0,78 ohm, dapat mempengaruhi kestabilan sistem saat terjadi sambaran petir.

Analisa Kebutuhan Sistem Proteksi Petir Pada Gedung Pascasarjana Universitas Ichsan Gorontalo

“…Jumlah elektroda yang dibutuhkan sesuai kebutuhan sehingga resistansi pentanahan memenuhi standar yakni dibawah 5 ohm. Penurunan resistansi pentanahan juga dapat dilakukan dengan penambahan zat adiktif seperti garam, arang, bentonit [14]- [16].…”

Archives of Electrical Engineering

“…A lightning strike and the performance of the arrester input it between GI Bone and GI Sinjai [4]. The earthing value is due to a lightning strike in a 150 kV transmission line system, especially the GI transmission line Sungguminasa-GI Tallasa [5]. Research on modeling a 132 kV transmission tower simulated using ATP-EMTP by placing various arresters including, an IEEE model, Pincetti model, and Fernandez model [6], and this research is on how to get determines the lighting structure's strike value accurately using the ANFIS method.…”