Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan suatu bentuk keterampilan yang mempertahankan jalan napas dan sirkulasi tanpa adanya alat dan dilakukan kapan pun. Keterampilan ini dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk siswa SMA. Secara umum, banyak orang awam yang belum mengetahui keterampilan ini. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa tentang BHD sehingga mereka dapat berperan dalam menghadapi keadaan darurat serta membantu menyelamatkan nyawa. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan simulasi. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dilakukan intervensi (Pre-test) dan setelah intervensi (Post-test). Kemudian, data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon (p˂α = 0,05). Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dalam kategori sedang dengan presentase 75%, sedangkan pada keterampilan siswa dalam kategori terampil memiliki presentase 5%. Namun, setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan siswa meningkat dengan presentase 90%, sedangkan pada keterampilan siswa juga terjadi peningkatan dengan presentase 62,5%. Hasil analisa uji statistik menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan (0,000<0,05) sebelum dan setelah dilakukannya pendidikan kesehatan. Metode ceramah dan simulasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMAN 4 Jember dalam melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Upaya pendidikan kesehatan ini dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelamatkan nyawa dalam kegawatdaruratan.