Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih Merah terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Saling 2018

Listiana, Devi; Effendi, Effendi; Indriati, Bela

doi:10.36085/jkmu.v7i2.418

Cited by 8 publications

(12 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The red betel leaf (Piper crocatum) has been reported as a useful herbal medicine in some diseases, particularly diabetes mellitus [27]. It contained phytochemical compounds of alkaloid, flavonoid, and tannin groups, which have antihyperglycemic, antioxidant, and antidiabetic properties [28]. The previous study also demonstrated that boiled red betel leaf administration was effectively reduced the blood sugar levels of T2DM patients without complications [28].…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

“…It contained phytochemical compounds of alkaloid, flavonoid, and tannin groups, which have antihyperglycemic, antioxidant, and antidiabetic properties [28]. The previous study also demonstrated that boiled red betel leaf administration was effectively reduced the blood sugar levels of T2DM patients without complications [28]. Reactive Oxygen Species (ROS) produced from streptozotocin-nicotinamide induction cause oxidative stress including protein denaturation, lipid peroxidation, and DNA damage [6].…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

Small intestine histologic neuronal features of type-2 diabetes mellitus rats treated with ethanolic extract red betel leaf (Piper crocatum) nanoparticle (EERbLNp)

et al. 2023

View full text Add to dashboard Cite

Objective: This study marked histological features of small intestine neurons in the type-2 diabetes mellitus (T2DM) rat model treated with ethanolic extract red betel leaf nanoparticle (EERbLNp)Methods: Thirty male Wistar rats were allotted into five groups (six rats each). Group I is nondiabetic control; group II is streptozotocin-nicotinamide (STZ-NA)-induced T2DM; group III-V are the STZ-NA-induced T2DM treated daily per oral with EERbL-Np at the doses 30, 60, and 90 mg/kg, respectively, within 28days. The duodenum, jejunum, and ileum were collected for routine histological staining and cresyl violet special staining to evaluate the feature of neurons in the Meissner (submucosa) and Auerbach (muscular) plexus. Descriptive statistical analysis ANOVA and Tukey HSD were used to compare neuron indexes among groups.Results: The necrotic neuron index in the duodenal and ileal Auerbach plexus, including the degenerative neuron index in the jejunal Auerbach plexus, were significantly decreased with the EERbL-Np treatment at the dosages 60 and 90mg/kg.Conclusions: The 60 mg/kg EERbL-Np administration in the T2DM model may provide a neuroprotectant candidate in duodenal and ileal neuropathy. Dosage of 90mg/kg EERbL-Np is also promising in jejunal neuropathy treatment.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

Small intestine histologic neuronal features of type-2 diabetes mellitus rats treated with ethanolic extract red betel leaf (Piper crocatum) nanoparticle (EERbLNp)

et al. 2023

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Menurut peneliti Listiana, Effendi, and Indriati (2019)didapatkan bahwa sebagian besar dari responden penderita Diabetes Melitus tidak mengetahui manfaat atau kegunaan dari daun sirih merah. Daun sirih merah merupakan pengobatan alternatif yang lebih baik, alamiah, murah mudah didapat dengan efek minimal untuk menurunkan kadar gula darah.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Mengatasi Penyakit Diabetes Melitus Di Kota Kebumen

Widiastuti¹,

Khuluq²,

Handayani³

et al. 2022

jfks

View full text Add to dashboard Cite

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah pasien diabetes di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030, bahkan Indonesia menempati urutan keempat di dunia sebagai jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak setelah India, China, dan Amerika. Kabupaten Kebumen tahun 2018, tiga teratas penyakit tidak menular adalah Hipertensi (23.735 kasus), Diabetes Melitus (7.274 kasus) dan Asma Bronkial (3214 kasus). Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional dalam berbagai penyakit telah banyak digunakan, obat tradisional dari bahan alam menjadi salah satu alternatif pengobatan, salah satunya diabetes mellitus. keberadaan tumbuhan obat dan pemanfaatan lahan oleh masyarakat untuk menanam dan menggunakan Toga (tanaman obat keluarga) masih banyak, dan menjadi salah satu program penggerak PKK yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan serta gaya hidup sehat. Penggunaan tanaman obat untuk mengobati penyakit diabetes oleh masyarakat setempat cukup besar, selain berobat dengan medis masyarakat juga mengkonsumsi tanaman obat untuk pengobatan penyakit diabetesnya, karena dianggap obat paling alami, mudah didapatkan, terjangkau, dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Namun, untuk hasil pengobatannya cukup lama karena pengobatan dengan tanaman obat harus dikonsumsi secara rutin dalam kurun waktu jangka Panjang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat di kabupaten Kebumen sebagai obat diabetes Melitus. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik survei, wawancara semi terstruktur. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pengetahuan masyarakat dengan pendekatan etnik (perspektif masyarakat). Instrument menggunakan kuisioner dengan jumlah responden 250 orang dengan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus di kota Kebumen adalah kayu manis, mangkokan, pare, insulin, kersen, kelor, kunyit putih, bratawali, Tapak dara, Mahkota Dewa, Petai Cina, Sirih merah, Ketumbar, Tempuyung, Mengkudu, Katuk, Pegagan, Temulawak, Buah Tomat, Jambu biji, Tapak liman, Alpukat, Manggis, Buah Naga, Jeruk nipis. Dan bagian organ tanaman yang digunakan adalah bagian daun, biji, buah, kulit batang, rimpang dan batang. Cara pengolahannya direbus, diperas dan di buat jus. Cara pemakaiannya sebagian besar diminum. Key words: diabetes melitus1; tanaman obat2; Kebumen3

show abstract

“…Selain itu terdapat pula senyawa lain seperti hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, karvakol, eugenol, p-simen, sineol, kariofilen, kadimen estragol, terpenena dan fenil propanoid (Novilia et al, 2018;Parfati et al, 2016). Kandungan senyawa dari golongan flavonoid daun sirih merah yang diduga memiliki aktifitas sebagai antiinflamasi adalah toksifolin, brazilin, haematoksilin, gosipin, prosianidin dan nepritin (Jouad et al, 2001;Listiana et al, 2019). Berdasarkan Tabel 1 diketahui daun sirih merah mengandung senyawa bioaktif berupa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, steroid/terpenoid, antarkinon dan fenol (Maslikah et al, 2019).…”

Section: Penggunaan Daun Sirih Merah Secara Empirisunclassified

REVIEW: POTENTIAL OF RED BETEL LEAVES (Piper crocatum) AS ANTI-INFLAMMATORY IN Rheumatoid Arthritis

Aisyiyah¹,

Siregar²,

Kustiawan³

2021

JFSP

View full text Add to dashboard Cite

Indonesia is a country with fertile soil and rich in plant species. Currently in society the use of medicinal plants as herbal treatment has increased. Elderly people often experience Rheumatoid Arthritis, which is inflammation of the synovial lining of the joints. One of the plants used by the community is red betel leaf (Piper crocatum). However, scientific information related to the potential of red betel as an anti-inflammatory in Rheumatoid Arthritis is still not widely known by the public. This study was conducted to explore the potential of P. crocatum leaves to treat Rheumatoid Arthritis which can be used as references regarding Rheumatoid Arthritis therapy. This study uses a narrative review method from previous studies that were collected related to the topic which was then discussed systematically. By using keywords in the search for Piper crocatum, anti-inflammatory activity, red betel bioactivity, secondary compounds in red betel leaf, and Rheumatoid Arthritis. P. crocatum leaves contain various bioactive compounds. Flavonoids have activity as primary and secondary antioxidants. Flavonoid compounds such as brazilien, brazilin, taxifolin, procyanidin found in red betel have anti-inflammatory activity in rheumatoid arthritis. Brazilin is one of the flavonoid compounds from P. crocatum leaves that has the potential as an anti-inflammatory in rheumatoid arthritis by regulating the transcription factor nuclear factor kappa B (NF-kB) for TNF- expression against inflammation.

show abstract

Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih Merah terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Saling 2018

Cited by 8 publications

References 0 publications

Small intestine histologic neuronal features of type-2 diabetes mellitus rats treated with ethanolic extract red betel leaf (Piper crocatum) nanoparticle (EERbLNp)

Small intestine histologic neuronal features of type-2 diabetes mellitus rats treated with ethanolic extract red betel leaf (Piper crocatum) nanoparticle (EERbLNp)

Pemanfaatan Tanaman Obat untuk Mengatasi Penyakit Diabetes Melitus Di Kota Kebumen

REVIEW: POTENTIAL OF RED BETEL LEAVES (Piper crocatum) AS ANTI-INFLAMMATORY IN Rheumatoid Arthritis

Contact Info

Product

Resources

About