Efektivitas Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Di Desa Selaawi Kecamatan Talegong Kabupaten Garut

Abstract

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Dengan adanya pandemi covid-19 berbagai kebijakan dibuat untuk mempercepat penanggulangan penyebaran covid-19 hingga ke tingkat desa pemerintah menerbitkan Permendes Nomor 7 Tahun 2020 Perubahan Kedua yang mengatur mengenai perubahan prioritas dana desa untuk: Penanggulangan Covid-19, Padat karya tunai desa, Bantuan langsung tunai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami efektivitas program tersebut dengan mengunakan teori Martani dan Lubis (1987) melalui tiga pendekatan yang pertama Pendekatan Sumber kedua Pendekatan Proses dan yang ketiga Pendekatan Sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam proses pengumpulan data peneliti melibatkan beberapa pengurus Perangkat Desa yang menjadi objek penelitian kemudian data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis setelah itu diinterprestasikan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desa sudah menerapkan penggunaan anggaran tahun 2020 yakni pencegahan dan penanganan covid-19, Padat karya tunai dan Bantuan langsung tunai dengan merubah/mengeser anggaran pembangunan. Efektivitas serapan anggaran yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pencapaian kinerja Pemerintah Desa dalam Pencegahan dan penanganan covid-19, Padat karya tunai dan Bantuan langsung tunai Pemerintah Desa telah menerapkan tingkat keefektifan walaupun belum sempurna. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa harus lebih efektif perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur desa khususnya kepala desa, kepala urusan keuangan desa dan tim pelaksana kegiatan serta menyampaikan aspirasi pemerintah desa ke pemerintah pusat.

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Desa pada Desa Satriyan Kabupaten Batang

“…Proses penyusunan serta pelaporan anggaran dan belanja desa, Desa Satriyan sudah menggunakan sistem informasi akuntansi akan tetapi dirasa kurang efektif dan efisien karena masih banyak masalah yang terjadi seperti, sekretaris desa terkadang tidak mencatat pengeluaran ataupun pendapatan keuangan desa sehingga mempersulit dalam penyusunan laporan keuangan. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang efektif perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur desa [3], namun banyak Sumber Daya Manusia di kantor kelurahan Desa Satriyan yang usianya sudah mencapai 50 tahun keatas dan dirasa sudah tidak produktif lagi sehingga kurang begitu memahami mengenai program informasi akuntansi. Dalam pemberian informasi keuangan dengan desa lain dirasa juga kurang transparan karena dalam penataan informasi belum dilakukan secara teratur, jelas dan cepat.…”

“…Pengguaan dana desa harus benar-benar digunakan dan dikelola dengan hati-hati dan tepat sasaran [8]. Pengelolaan Keuangan Desa harus lebih efektif perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur desa khususnya kepala desa, kepala urusan keuangan desa dan tim pelaksana kegiatan serta menyampaikan aspirasi pemerintah desa ke pemerintah pusat [3]. Penatausahaan keuangan desa ialah kegiatan yang mengatur keuangan desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintah desa yang dapat dinilai dengan uang, yang didalamnya termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa.…”

“…Anggaran pendapatan dan belanja desa merupakan perencanaan keuangan tahunan pemerintah desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa [3] Anggaran merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari program kerja maupun perencanan, dengan adanya perincian dari perencanaan maka dengan demikian pemerintahan Desa akan lebih mudah mengarahkan jalannya pembangunan pemberdayaan masyarakat yang telah di rencanakan [1]. Pendapatan Desa menurut Permendagri No.…”

“…Belanja desa, meliputi pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa terdiri dari : Belanja langsung (belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal) dan Belanja tidak langsung (belanja pegawai penghasilan tetap, belanja sosial, belanja hibah (pembatasan hibah), belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan, belanja tak terduga) [3]. Klasifikasi belanja untuk tujuan pelaporan keuangan dikelompokkan menjadi : Belanja operasi, Belanja modal, Belanja lain-lain tak terduga, Belanja transfer keluar [9].…”

Strategi Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung Semurut

“…Adapun sumber pendapatan desa berasal dari Pendapatan asli daerah, transfer, dan pendapatan lainnya seperti pemberian dana hibah (Zainul, 2018). Pendapatan tersebut kemudian dikelola oleh Pemerintahan Desa melalui perencanaan keuangan tahunan yang disebut sebagai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) (Widdy & Wiguna, 2021…”