Efektivitas Pupuk Organik dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tomat

Abstract

<p class="Abstract">This research aimed to determine the effect of various organic fertilizer and watering intervals on plant growth and tomato yield, also soil nutrient content. The method used was factorial completely randomized design with a combination of organic fertilizer types (kaliandra compost, water hyacinth and Mexican sunflower compost, cow manure and straw compost, and vermicompost) and watering intervals (1, 3 and 7 days). Mycorrhizal dose used was 2 grams/plant, while organic fertilizer used was 160 g/plant. The results showed that the interaction between organic fertilizer and watering intervals did not affected significantly on tomato plant height, stem diameter, root length, initial flowering, fruit diameter, number of fruits and fresh fruit weight and soil nutrient content. Watering interval affected significantly to all parameters of the observation. Addition of organic fertilizer can increase soil C-organic content by 6.58% and P-available by 170.51% compared to controls. In general, the highest tomato production was obtained in the combination of treatments water hyacinth and Mexican sunflower compost and watering interval of 1 day, which was 231 g/plant or equivalent 7.22 tons/ha.</p>

OPTIMALISASI DAN UJI EFEKTIVITAS ACTINOMYCETES PADA Brassica chinensis DI BAWAH CEKAMAN KEKERINGAN DAN pH MASAM ULTISOL

“…Apabila tanaman tidak tercukupi kebutuhan airnya maka tanaman tidak dapat tumbuh optimal karena air berfungsi untuk melarutkan unsur hara dan membantu proses metabolisme tanaman, termasuk pada tanaman sawi (Wayah et al, 2004). Cekaman kekeringan juga menyebabkan rendahnya laju penyerapan air oleh akar tanaman yang akan berdampak pada penurunan laju transpor air dan hara sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan produksi tanaman menurun (Fateha et al, 2020). Cekaman kekeringan dan penyiraman kembali pasca tercekam dapat mempengaruhi semua aspek pertumbuhan dan metabolisme tanaman termasuk integritas membran, kandungan pigmen, keseimbangan osmotik, hingga aktivitas fotosintesis (Anjum et al, 2011).…”

“…Penyiraman yang cukup dan tepat membantu dalam larutnya unsur hara dalam tanah. Actinomycetes sebagai mikroorganisme membantu proses dekomposisi bahan organik sehingga dapat dengan cepat digunakan untuk perbaikan sifat kimia tanah (Fateha et al, 2020). Bahan organik khususnya yang telah melalui proses inkubasi dalam dekomposisnya mampu melepaskan senyawasenyawa organik, baik itu berupa asam-asam organik maupun kation-kation basa sehingga mampu meningkatkan pH tanah.…”

“…Salah satu faktor yang mempengaruhi kadar bahan organik adalah suhu. Hal ini sesuai dengan pendapat Fateha et al (2020) bahwa penyiraman dapat membuat suhu lebih rendah dan kelembaban lebih tinggi sehingga dekomposisi berjalan lebih lambat. Berbeda halnya dengan perlakuan tanpa penyiraman yang menyebabkan suhu tinggi dan kelembaban rendah sehingga dekomposisi berjalan cepat dan bahan organik menjadi cepat digunakan oleh tanaman.…”