Keong mas (Pomaceae canaliculata) merupakan organisme perusak tanaman budidaya dengan tingkat kerugian yang ditimbulkan mencapai 10-40%. Ancaman keong mas tersebut dapat menjadi peluang yang bernilai ekonomis dan ekologis apabila dijadikan pupuk organic cair (POCMAS-Plus). Produk POCMAS-Plus hasil dari pelatihan dapat dijadikan pendukung pengembangan pertanian berkelanjutan di Subak Lepud Desa Baha dan mengatasi kegagalan pertumbuhan bibit rosella akibat pertumbuhan yang kurang seragam. Tujuan kegiatan memberikan ketrampilan kepada anggota subak dalam pembuatan pupuk organic cair berbahan siput, dan mengaplikasikan POCMAS-Plus pada tanaman rosella pada fase pembibitan. Metode pelaksanaan terdiri dari 1) Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan keong mas menjadi pupuk cair. 2) Demonstrasi pembuatan pupuk organik cair dan 3) aplikasi (POCMAS-Plus) pada tanaman Rosella fase pembibitan. Uji T berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan bibit rosella antara yang diberi dan yang tidak diberi POCMAS-Plus terhadap keseragaman tumbuh, panjang akar, panjang bibit dan jumlah daun. Hasil pre test menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mengetahui yang dimaksud dengan pupuk organik namun hanya setengahnya yang mengetahui bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk organic cair, serta sebagian besar tidak mengetahui tentang proses pembuatan pupuk organic cair Setelah dilakukan sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk organik cair seluruh peserta mengetahui dan mampu membuat pupuk secara mandiri. Aplikasi POCMAS-Plus mampu meningkatkan pertumbuhan dan keseragaman bibit rosella. Hasil aplikasi menunjukkan bahwa keong mas dan larutan bawang merah dapat dijadikan sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik cair agar pertumbuhan dan keseragaman bibit rosella menjadi lebih baik.