Effect of cold pressor test on blood pressure in normotensives and hypertensives

Abstract

Background: Hypertension is an important worldwide public health challenge because of its high frequency and concomitant risks of cardiovascular and kidney disease. The cold pressor test (CPT) as a tool to measure cardiovascular reactivity, specifically blood pressure (BP) changes, in response to stress. Aims and Objectives: The aim of the study is to see the effect CPT on hypertensives and age and gender-matched normotensive (NT) individuals. Materials and Methods: The study was carried out in 60 individuals aged between 30 and 60 years consisting of 30 known cases of hypertension and 30 age and gender-matched normotensive (NT) from outpatient department of Mc Gann Hospital, Shimoga. Keeping CPT as the stimulus, the response was recorded in all the individuals and they were divided into normoreactors and hyperreactors. Statistical analysis was done using SPSS 21. Results: Hypertensives showed a significantly higher increase in systolic and diastolic BP and greater number of hyperreactors (P > 0.01) when compared to the NT for the CPT. Conclusion: CPT has been used for the diagnosis of cardiovascular reactivity in NT and hypertensive individuals and the responses to CPT may help identify NT candidates at future risk of suffering from hypertensive disease. It also helps implement early preventive measures to halt the progression to sustained hypertension developing at a future date.

Hubungan Kualitas Tidur dengan Interpretasi Cold Pressor Test (CPT) pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

“…Responden yang memiliki kekakuan arteri, pada saat pembebanan CPT akan mengalami peningkatan tekanan darah (hiperreaktif). Tekanan darah yang hiperresponsif atas stimulasi tes cold pressor telah diusulkan untuk berperan dalam perkembangan dan keparahan hipertensi esensial (Mythri & Quadri, 2018). Penelitian Mahour tahun 2019 tentang analisis hiperreaktor pada CPT sebagai upaya pencegahan penyakit kardiovaskular, didapatkan setelah melakukan CPT dan penilaian tekanan darah sebanyak 383 orang responden termasuk kedalam kategori hiperreaktor dengan nilai rata-rata tekanan darah sistolik 121.31 mmhg dan diastolik 78.59 mmhg.…”

“…Penelitian Mahour tahun 2019 tentang analisis hiperreaktor pada CPT sebagai upaya pencegahan penyakit kardiovaskular, didapatkan setelah melakukan CPT dan penilaian tekanan darah sebanyak 383 orang responden termasuk kedalam kategori hiperreaktor dengan nilai rata-rata tekanan darah sistolik 121.31 mmhg dan diastolik 78.59 mmhg. Berdasarkan hasil penelitian dari total 383 responden yang mengalami hiperreaktor, sebanyak 244 orang mengalami hiperreaktor (Mythri & Quadri, 2018). Hasil hiperreaktor pada CPT lebih tinggi dalam mengindikasikan potensi kejadian hipertensi di kemudian hari dibandingkan dengan normoreaktor dan hiporeaktor walaupun normoreaktor dan hiporeaktor tetap memiliki risiko hipertensi di kemudian hari (Gupta, 2019).…”

“…Penelitian Jitendra tahun 2019 mengenai pengaruh efek meditasi regular terhadap reaktor uji dengan tekanan dingin (CPT), mengatakan bahwa pada responden yang mengalami hiporeaktor setelah dilakukan pemaparan CPT pada subyek sehat tidak sensitif terhadap tekanan darah atau cenderung mengalami penurunan tekanan darah setelah dilakukan pembebanan CPT dikarenakan tidak terdapat kegagalan fungsi kerja jantung (Silverthorn & Michael, 2013); (Mythri & Quadri, 2018) Kedokteran Universitas Malikussaleh. Nilai correlation coefficient r menunjukkan kekuatan hubungan yang kuat antara variabel kualitas tidur dan nilai interpretasi CPT.…”