AbstrakDegradasi lingkungan yang terjadi selama ini bermuara kepada manusia, baik sebagai penyebab maupun sebagai penerima dampak. Kajian mengenai praktik-praktik berkelanju- tan yang dilaksanakan dengan mengintegrasikan antara budaya dan ekologi mutlak diper- lukan, salah satunya Suku Talang Mamak. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Talang Ged- abu, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau pada bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, wawancara, Fo- cus Group Discussion (FGD) dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengungkap, menelaah dan memahami gejala-gejala dalam penelitian. Komponen pengelolaan meliputi: (a) perencanaan; (b) pemanfaatan; (c) pengen- dalian; (d) pemeliharaan; (e) pengawasan; (f) penegakan hukum. Budaya ekologi Suku Ta- lang Mamak dalam pengelolaan hutan mengandung berbagai nilai-nilai yang meliputi pengetahuan lokal dalam aspek perencanaan. Pemanfaatan sumber daya hutan dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan, fungsi dan produktivitas hutan. Pengendalian meliputi upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan melalui pantang larang dengan kendali pimpinan adat. Pemeliharaan meliputi upaya konservasi, pencadangan dan peles- tarian hutan melalui sistem kerja gotong royong dan kepercayaan akan mitos dan adanya hukum adat yang mengatur tentang keberadaan tanah keramat.Kata kunci: Adat, Budaya ekologi, Pengelolaan hutan, Suku Talang Mamak AbstractEnvironmental degradation that occurred during this time leads to humans, both as the cause and as the recipient of the impact. A study of sustainable practices implemented by integrating culture and ecology is absolutely necessary, one of which is Suku Talang Mamak. This research was conducted in Talang Gedabu Village, Rakit Kulim Sub-district, Indragiri Hulu Regency, Riau Province from October 2016 until January 2017. This research was conducted by survey method, interview, Focus Group Discussion (FGD) and literature study. Data obtained then analyzed descriptively to reveal, review and understand the symptoms in the study. Management components include: (a) planning; (b) utilization; (c) control; (d) maintenance; (e) supervision; (f) law enforcement. The ecological culture of Suku Talang Mamak in forest management contains various values that include local knowledge in the planning aspect. Utilization of forest resources is carried out by considering the sustaina- bility, function, and productivity of forests. Control includes prevention, mitigation, and re- covery through prohibition with the control of adat leaders. Maintenance includes conser- vation, reserve and forest conservation through a system of mutual cooperation and belief Bunga Rampai Forum Peneliti Muda Indonesia 2017in the myth and the existence of customary law governing the existence of sacred land (tanah keramat).Keywords: Customs, Cultural ecology, Forest management, Talang Mamak