Purba M, Prasetyo LH. 2014. Growth and carcass production responses of EPMp broiler ducks to various levels of crude fiber and protein in the diet. JITV 19(3): 220-230. DOI: http://dx.doi.org/10.14334/jitv.v19i3.1085Inclusion of crude fiber in diet is important for duck growth, but there is a limit in its use in order for the ducks to grow normally. The purpose of this study was to evaluate growth and carcass production responses of EPMp broiler ducks under different levels of crude fiber and protein in diets. Four hundreds and twenty day old ducklings were allocated into 7 treatments with 6 replications and each replication consisted of 10 ducks. The treatments were the factorial combinations of crude fiber content of 6 or 9% and protein content of 19, 21, or 23%; and BR-1 (starter diet) as positive control. The variables observed were: feed intake, weekly body weight, and percentage of carcass production. The results showed that all variables observed were not significantly affected by CF content, but highly significantly affected by crude protein levels in diet. Protein content of 19 or 21% in diet resulted in a better performance for EPMp ducks. The inclusion of high CF in diet did not affect carcass percentage, except for reduced abdominal fat. The study implies that administration of high CF (6 or 9%) with a protein content of 19 or 21% in the diet are still acceptable to EPMp ducks at 12 weeks. Penyertaan serat kasar dalam pakan sangat penting untuk pertumbuhan itik, namun ada batas penggunaannya agar itik tumbuh dengan normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji respon pertumbuhan dan produksi karkas itik pedaging EPMp dengan pemberian serat kasar tinggi pada level protein yang berbeda dalam pakan. Empat ratus dua puluh ekor itik umur sehari dipelihara selama dua belas minggu dan dialokasikan ke dalam 7 perlakuan dengan 6 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 10 ekor itik. Susunan ransum perlakuan merupakan kombinasi factorial antara kadar serat kasar 6 atau 9% dan kadar protein 19, 21 atau 23%; dan BR-1 (pakan starter) sebagai kontrol positif. Peubah yang diamati mencakup: konsumsi pakan, bobot badan mingguan dan persentase produksi karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir dan FCR tidak nyata dipengaruhi oleh pemberian SK tinggi dalam pakan, akan tetapi sangat nyata dipengaruhi oleh kadar protein dalam pakan. Kadar protein 19 dan 21% dalam pakan menghasilkan performa yang lebih baik pada itik EMPp umur 12 minggu. Persentase bobot karkas itik tidak nyata dipengaruhi oleh kadar SK dalam pakan akan tetapi nyata untuk bobot lemak abdominal itik. Pemberian SK tinggi tidak nyata berpengaruh terhadap performa itik, akan tetapi nyata menurunkan bobot lemak abdominal. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa pemberian SK tinggi 6 atau 9% dengan kandungan protein 19 atau 21% dalam pakan masih dapat diterima oleh itik pedaging EPMp umur 12 minggu.Kata Kunci: Itik Pedaging EPMp, Serat Kasar, Performa, Karkas
PENDAHULUANSalah satu masalah utama ...