Bercak daun merupakan penyakit minor pada tanaman kelapa sawit menghasilkan, namun menjadi masalah yang cukup serius pada fase pembibitan. Pengendalian penyakit bercak daun hingga saat ini masih mengandalkan fungisida sintetik dengan dampak negatif yang cukup tinggi bagi lingkungan, organisme target dan non target, serta terhadap manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi fungisida organik berbahan dasar alisin dan senyawa polifenol untuk menekan perkembangan patogen penyakit bercak daun kelapa sawit. Peracunan media dengan konsentrasi alisin dan polifenol masing-masing 0,1, 0,2, 0,4 dan 0,8%, serta campurannya dengan dua konsentrasi berbeda, digunakan selama pengujian in vitro. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa baik alisin dan polifenol berpotensi digunakan sebagai bahan aktif fungisida untuk menekan patogen bercak daun kelapa sawit. Senyawa alisin memiliki aktivitas antifungal yang lebih tinggi dibandingkan polifenol yang ditunjukkan dengan nilai LC50 yang lebih rendah. Kombinasi kedua senyawa ini dapat menekan pertumbuhan patogen bercak daun kelapa sawit hingga 100%.