ABSTRAKMutasi adalah satu cara untuk meningkatkan keragaman genetik dalam pemuliaan tanaman sehingga sifat yang dituju lebih mudah diperoleh. Biji dari tiga varietas jagung (Bisma, lokal Madura, dan Gumarang) diradiasi dengan sinar gamma 60 cobalt (dosis 0, 100, 200, dan 300 Gy) kemudian ditanam dalam rancangan petak terbagi dengan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali untuk dievaluasi karakter morfologi dan agronominya. Petak utama adalah varietas dan sebagai anak petak adalah dosis radiasi sinar gamma. Tidak terjadi interaksi nyata antara dosis sinar gamma dengan varietas jagung, namun peningkatan dosis sinar gamma menyebabkan penurunan beberapa sifat. Beberapa karakter seperti tinggi tanaman dan jumlah daun menurun secara nyata ketika dosis sinar gamma meningkat dari 100 menjadi 300 Gy, demikian juga komponen hasil seperti berat biji per tanaman dan jumlah biji per tongkol. Gamma 200 menghasilkan lebih banyak tongkol dibandingkan dosis yang lain. Varietas Bisma menunjukkan penampilan yang lebih baik dibandingkan Gumarang dan lokal Madura baik untuk sifat morfologi dan agronomi.
Kata kunci: jagung, radiasi gamma, varietas
ABSTRACTMutation is one of the ways to improve genetic variation in plant breeding so the target traits were more easily obtained. Grains of three varieties of maize (Bisma, Madura local, and Gumarang) were treated with gamma 60 cobalt irradiation doses (0, 100, 200, and 300 Gy) before sowing then planted in a split plot randomized block design with three replication, to be evaluated for their morphology and agronomic traits. The Main plot was cultivars and sub plot was gamma radiation rates. There was no interaction between gamma rates and cultivars of maize, but increasing of gamma rates caused decreasing of some traits. Some traits such as plant height and leaves number were decreased significantly when gamma rate increased 100 to 300 Gy as well yield components such as grain weight and grain number per ear. Gamma 200 caused produce more ears than other rates. Bisma exhibited greater performance than Madura and Gumarang both of morphology and agronomic traits.