Latar Belakang: Pola makan tidak sehat dan rendahnya aktivitas fisik di masa pandemi dapat menjadi faktor resiko depresi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap tingkat depresi di masa pandemi pada pelajar SMA N 1 Manyar Gresik
Metode: Jenis penelitian ini observasional dengan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan di SMA N 1 Manyar Gresik. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 siswa kelas 12. Teknik pengambilan sampel yang digunakan berups simple random sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Korelasi Kendall untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap tingkat depresi. Masing-masing variabel didapatkan dengan menganalisis hasil kuesioner Food Frequency Questionnaire, Food Recall 2x24 jam, International Physical Activity Questionnaire-Short Form, dan Modifikasi Beck Depression Inventory II.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pola makan terhadap tingkat depresi. Pola makan dinilai dari frekuensi jenis makanan yang mendominasi dalam 1 bulan terakhir dan asupan makronutrien. Terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan yang mendominasi terhadap tingkat depresi (p=0,003; r=0,319) dan hubungan antara asupan makronutrien terhadap tingkat depresi.
Kesimpulan: Hasil penelitian menjelaskan perlunya untuk meningkatkan konsumsi makanan dari kelompok minimally processed foods dengan memperhatikan asupan makronutrien, dan menjalankan aktivitas fisik dalam kategori intensitas sedang hingga tinggi sesuai rekomendasi kelompok usia remaja untuk mencegah depresi.