Statistical Quality Control (SQC) yaitu alat pengendalian mutu menggunakan metode statistik untuk mencegah cacat fisik dalam proses produksi di perusahaan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi kerusakan fisik ikan sarden kaleng dan faktor-faktor penyebabnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi pada salah satu perusahaan pengalengan ikan di Banyuwangi. Lama waktu penelitian adalah 3 bulan dengan total waktu pengamatan produk sebanyak 30 hari. Produk yang diamati yaitu kaleng ukuran kecil (kapasitas 155 g) pada produksi shift pagi. Metode analisis SQC menggunakan 5 alat bantu yakni lembar pemeriksaan, histogram, peta kendali, diagram pareto, dan diagram sebab-akibat. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 5.664 ikan kaleng yang mengalami cacat fisik dari total 3.288.138 kaleng selama 30 hari pengamatan. Persentase cacat produk sarden, yaitu 77% penyok, 17% lecet, 5% bocor, 0,9% kembung sebelum inkubasi, dan 0,1% kembung setelah inkubasi. Hasil analisis peta kendali, terdapat 9 hari yang menghasilkan produk kaleng cacat melebihi batas kendali atas pada hari pemeriksaan ke 4, 5, 7, 14, 17, 20, 24, 25, dan 27. Cacat produk kaleng sarden disebabkan oleh kurangnya instruksi kerja secara tertulis di ruang produksi, kontrol mesin kurang, perawatan mesin yang tidak berkala, pengembungan kaleng dan pegawai yang kurang hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan.