ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh propofol terhadap frekuensi denyut jantung dan pernafasan tikus putih penderita diabetes melitus (DM) yang diinduksi dengan aloksan. Penelitian ini menggunakan 8 ekor tikus betina umur 3-4 bulan dengan berat badan ±150-200 g yang secara klinis dinyatakan sehat. Secara acak seluruh tikus putih dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri atas 4 ekor tikus putih. Kelompok I(KI) sebagai kontrol dan kelompok II (KII) sebagai tikus DM yang diinduksi dengan aloksan 150 mg/kg bobot badan. Sepuluh hari kemudian dilakukan pemeriksaan gula darah puasa pada semua tikus, selanjutnya dianestesi dengan propofol dan dihitung frekuensi denyut jantung dan pernafasannya. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pola split-plot dengan program SPSS 18. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi denyut jantung pada KI dan KII menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) yaitu KI (383,13±44,72) dan KII (434,25±57,47), sedangkan pada waktu pengamatan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Frekuensi pernapasan pada KI dan KII tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) yaitu dengan rata-rata KI (113,25+25,49) dan KII (119,00+28,83), namun perbedaan yang nyata terlihat pada periode waktu pengamatannya (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa propofol dapat diberikan pada pasien penderita DM. ___________________________________________________________________________________________________________________ Kata kunci: diabetes melitus, denyut jantung, pernafasan, aloksan, tikus putih
ABSTRACT
The aims of this research was to find out the effect of propofol on frequency of heart rate and respiratory of diabetic rat, induced with alloxan. This research used eight female rats the aged 3-4 months, body weight ±150-200 grams and clinically healthy. Rats were randomly divided into 2 treatments groups, 4 rats each. Group I ( KI) was the control group and group II (KII) was consist of diabetic rats induced by
PENDAHULUANDiabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolisme yang ditandai dengan gangguan hormon endokrin pankreas dan glukagon. Gejala utama DM adalah gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang akhirnya terjadi kondisi hiperglikemia. Bila berlangsung lama, kondisi ini akan berkembang menjadi DM dengan berbagai macam komplikasi (Unger dan Foster, 1992).Pasien DM mempunyai morbiditas dan mortalitas pasca bedah lebih tinggi dibandingkan pasien normal. Masalah yang muncul dapat berupa infeksi, sepsis, dan komplikasi dari arteriosklerosis. Sebanyak 11% pasien DM mengalami komplikasi miokardium pada pasca bedah terutama pneumonia. komplikasi jantung terjadi 7%, mortalitas pasca bedah 4%, terutama pada pasien yang sebelumnya menderita penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa pembedahan pada pasien DM dapat meningkatkan mortilitas 10 kali akibat sepsis, neuropati autonomi, komplikasi aterosklerosis (penyakit arteri koroner, penyakit pembuluh darah perifer dan stroke), ketosid...