Industri pulp Indonesia saat ini memiliki masalah dalam penyediaan bahan baku kayu Acacia mangium, karena serangan penyakit tanaman dan hama. Hal ini harus diantisipasi melalui bahan baku alternatif pengganti Acacia mangium, spesies Eucalyptus pellita dipilih karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik kualitas pulp kraft putih E. Pellita. Penelitian pembuatan pulp kertas dilakukan dengan proses kraft dengan bahan baku A. mangium dan E. pellita. Pemasakan dilakukan dengan variasi alkali aktif 16-20%, sulfiditas 28,7%, pada suhu 165 °C, rasio larutan pemasak terhadap kayu 3,5:1 dan faktor H 1.022. Pemutihan pulp dilakukan dengan proses ECF (Elemental Chlorine Free) dengan tahapan OD0EoD1. Karakteristik pulp kraft hasil pemasakan A. mangium lebih tinggi pada parameter rendemen tersaring, bilangan kappa dan viskositas dibandingkan dengan E. pellita. Penggunaan alkali aktif 16% pada pemasakan A. mangium lebih rendah dari E. pellita (18%), namun kualitasnya dapat memenuhi spesifikasi kualitas pulp kraft putih sesuai SNI 6107:2015 (Pulp Kraft Putih Kayu daun) pada parameter derajat giling, derajat putih dan sifat fisik. Karakteristik pulp kraft putih A. mangium lebih tinggi pada parameter derajat giling, derajat putih dan sifat fisik dibandingkan dengan E. pellita. Namun demikian E. pellita berpotensi untuk dikembangkan di Hutan Tanaman Industri sebagai bahan baku pulp.Effect of Active Alkali on Characteristic of Acacia mangium and Eucalyptus pellita Bleached Kraft PulpAbstractThe Indonesian pulp industry currently has problems in supplying Acacia mangium wood raw materials, due to plant disease and pest attacks. This could be anticipated through alternative raw materials to substitute Acacia mangium, the Eucalyptus pellita species chosen because it is more resistant to pests and diseases. This study was conducted to determine the quality characteristics of E. Pellita bleached kraft pulp. The research on making paper pulp using A. mangium and E. pellita was carried out by means of the kraft process. The cooking was carried out with a variation of 16-20% active alkali, 28.7% sulfidity, at a temperature of 165°C, a liquor to wood ratio of 3.5:1 and an H factor of 1.022. The bleaching of the pulp has been carried out using the ECF (Elemental Chlorine Free) process with the OD0EoD1 stage. Characteristics of kraft pulp from A. mangium cooking were higher in the screening yield, kappa number and viscosity compared to E. Pellita. The use of 16% active alkaline in cooking of A. mangium is lower than E. pellita (18%), but the quality can meet the quality specifications of white kraft pulp according to SNI 6107: 2015 (White Kraft Leaf Wood Pulp) on the parameters of milled degree, whiteness and properties. The characteristics of A. mangium white kraft pulp were higher in parameters of grind degree, whiteness and physical properties compared to E. pellita. However, E. pellita has the potential to be developed in Industrial Plantation Forests as raw material for pulp.