Manilkara zapota L.ABSTRAK: Daun sawo manila (Manilkara zapota L) terbukti secara ilmiah berkhasiat bagi kesehatan, sehingga dapat dikembangkan menjadi produk teh hijau. Kualitas dan karakteristik mutu teh hijau dapat dipengaruhi oleh proses pengolahannya yakni suhu, lama, dan metode pengeringan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap kadar total fenol dan aktivitas antioksidan teh hijau daun sawo manila (Manilkara zapota L) dengan variasi suhu pengeringan 50 0 C, 60 0 C,dan 70 0 C. Pengukuran kadar total fenol dengan metode Follin-ciocalteu dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian terhadap seduhan teh hijau daun sawo manila dengan suhu pengeringan 50 0 C, 60 0 C, dan 70 0 C diperoleh kadar total fenol sebesar 111,25 mgGAE/g, 88,5 mgGAE/g, 70,25 mgGAE/g, dan aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam persen inhibisi sebesar 85,02%, 82,82%, 79,46%. Suhu pengeringan berpengaruh terhadap kadar total fenol dan aktivitas antioksidan yang mana semakin tinggi suhu pengeringan menyebabkan terjadi penurunan kadar total fenol dan aktivitas antioksidan seduhan teh hijau daun sawo manila. Perlakuan yang menghasilkan kadar total fenol, dan aktivitas antioksidan tertinggi yakni seduhan teh hijau daun sawo dengan suhu pengeringan 50 0 C.