Efisiensi Pemasaran Bunga Potong Krisan di Kabupaten Cianjur

Abstract

Chrysanthemum cur flowers have many benefits in that they can be used for flower bouquets, pollution absorbers, and even traditional medicinal plants. One of the national chrysanthemum cutting flower centers is in Cianjur Regency, which contributes 53% of total production for West Java Province. Every year, this high production of cut flowers is also followed by higher price differences between the farmer and final seller levels. This study aims to analyze the efficiency of chrysanthemum cut flower marketing in Cianjur Regency. Respondents included farmers, collectors, wholesalers, and florists. Marketing efficiency was analyzed using the composite index method and the Acharya & Aggarwal method, using three indicators: marketing margin, farmer's share, and marketing costs. There are three marketing channels in Cianjur Regency, namely (1) farmers–collectors–wholesalers–consumers, (2) farmers– wholesalers–consumers, and (3) farmers–florists–consumers. The most efficient marketing channel is channel 2, with the lowest index, 1, and based on the Acharya & Aggarwal method, channel 2 has the highest efficiency value, 1.14. Therefore, it can be concluded that farmers' most preferred marketing channel is channel 1 (collectors), which is not the most efficient channel. Preferably, the farmers choose channel 2 (wholesalers) to sell the harvest of their chrysanthemum cut flowers so as not to rely on collectors.
 
 Keywords: farmer's Saham, marketing channel, marketing margin

Keputusan Pembelian Dan Determinan Yang Memengaruhi Ekuitas Merek Madu Kemasan Madurasa

“…Penelitian dilaksanakan di wilayah Jabodetabek yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan wilayah tersebut merupakan kota-kota besar sehingga konsumsi madu besar (Pratama et al 2023). Data yang digunakan dan diolah dalam penelitian ini adalah data primer dalam bentuk kuesioner online (Google Form) dan disebar melalui sosial media.…”

Determinan yang Memengaruhi Pemilihan Saluran Pemasaran Bunga Potong Krisan di Kabupaten Cianjur

“…Berdasarkan penelitian lainnya yang dilakukan oleh Pratama et al (2022), saluran pemasaran bunga potong Krisan yang paling efisien adalah saluran 2 (melalui pedagang besar), namun permasalahan yang terjadi di Kabupaten Cianjur adalah sebagian besar petani lebih memilih menjual bunga potong Krisannya ke saluran 1 (melalui pedagang pengumpul). Analisis lanjutan diperlukan untuk mengetahui determinan apa saja yang memengaruhi keputusan petani dalam menentukan saluran pemasaran bunga potong Krisannya.…”

“…Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi pemasaran sebelumnya yang dilakukan oleh (Pratama et al 2022), terlihat bahwa saluran 2 adalah saluran yang paling efisien dengan melihat tiga indikator yaitu marjin pemasaran, Farmer's Share, rasio keuntungan terhadap biaya, serta menganalisisnya dengan menggunakan Acharya and Aggarwal's method dan composite index method. Nilai efisiensi untuk saluran 2 adalah sebesar 1.14 , sedangkan untuk saluran 1 sebesar 0.60…”