2020
DOI: 10.14421/jsr.v15i1.1751
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

EKSISTENSI MEGONO SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL: Sebuah Kajian Antropologi Kuliner dalam Dinamika Variasi Makanan Global

Abstract: Megono is one of the typical foods for the Batang and Pekalongan people, which is made from young jackfruit. Every tourist from outside the area, usually looking for a megono as a sign of having visited and take it as a gift. This study is the result of deepening data about the megono and its existence as a cultural identity for the Batang people in the midst of globalization. This research was conducted using a qualitative method with an open interview approach. Traders and consumers are the main informants f… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Masyarakat memiliki identitas budaya yang berbeda-beda sebagai satu kesatuan serta diwariskan dari generasi ke generasi (Julniyah & Ginanjar, 2020;Sudrajat, 2020). Konsep pewarisan budaya antar generasi menjadikan suatu budaya tetap eksis dan bertahan dalam suatu masyarakat atau hilang dan tergantikan dengan budaya lain (Luji, 2020) walaupun sesungguhnya budaya dapat juga dipelajari oleh anggota komunitas tanpa melalui proses pewarisan (Sofyan, 2020). Globalisasi disebut sebagai faktor yang menjadi pemicu perubahan suatu budaya dengan dukungan perkembangan teknologi komunikasi yang menghapus batas wilayah dan negara (Anjang dkk., 2020 ;Setyaningrum, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masyarakat memiliki identitas budaya yang berbeda-beda sebagai satu kesatuan serta diwariskan dari generasi ke generasi (Julniyah & Ginanjar, 2020;Sudrajat, 2020). Konsep pewarisan budaya antar generasi menjadikan suatu budaya tetap eksis dan bertahan dalam suatu masyarakat atau hilang dan tergantikan dengan budaya lain (Luji, 2020) walaupun sesungguhnya budaya dapat juga dipelajari oleh anggota komunitas tanpa melalui proses pewarisan (Sofyan, 2020). Globalisasi disebut sebagai faktor yang menjadi pemicu perubahan suatu budaya dengan dukungan perkembangan teknologi komunikasi yang menghapus batas wilayah dan negara (Anjang dkk., 2020 ;Setyaningrum, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyajiannya juga khas, dengan daun pisang, janur, dan daun pandan yang digunakan secara tradisional, menarik perhatian banyak orang luar. Masyarakat di wilayah tersebut sering mengontrol pengolahan makanan khas daerah (Sofyan, 2020). Ada 34 provinsi di Indonesia, masing-masing dengan kekhasan daerahnya sendiri.…”
Section: Aunclassified
“…uliner terkadang dijadikan alat untuk menilai status sosial seseorang. Kuliner pun bisa bercerita tentang sejarah peradaban dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata (Sofyan, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified