This article is based on an interest in the values contained in the relief, namely honesty, loyalty, and responsibility. Moreover, ceramics are often found in everyday life and teapots are closely associated with the tea-drinking culture of Indonesia. The creation of this work also functions as a learning medium for students. The Jabung temple is often used as a historical learning site for local schools, but the relief of the temple is beginning to go obscure because of wear. Therefore, it is rather interesting to express the visual aesthetic aspect of the Sri Tanjung relief onto ceramic teapot media. To achieve such visualization, creative methods are required, namely the stages of excavation of the source of ideas, the concept of creation, the visualization process of works, the analysis of works/ descriptions and the decapitation. The study’s results are six teapot pottery works: three works on Patih Sidapaksa's theme killing Sri Tanjung namely fidelity (kesetiaan), honesty (kejujuran), and regret (penyesalan); and the other three are of Sri Tanjung theme riding on the back of a dolphin namely sacrifice, truth, and justice. The works were displayed at an art exhibition to get public appreciation.
Keywords: relief; Sri Tanjung story; Jabung temple, ceramic
Abstrak: Penciptaan karya keramik teapot Relief Sri Tanjung Candi Jabung dilatarbelakangi oleh ketertarikan terhadap nilai-nilai yang terkandung pada relief tersebut, diantaranya nilai kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab. Selain itu, keramik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan teapot masih erat kaitannya dengan budaya minum teh di Indonesia. Penciptaan karya ini juga berfungsi sebagai media pengenalan relief dan nilai-nilainya kepada khalayak khususnya pelajar. Hal tersebut mengingat Candi Jabung yang sering dijadikan tempat untuk pengenalan sejarah bagi sekolah-sekolah sekitar candi, akan tetapi relief candi tersebut mulai tidak jelas dikarenakan aus. Dari permasalahan tersebut aspek estetik visual pada relief Sri Tanjung menarik untuk diekspresikan pada media keramik teapot. Untuk mencapai hasil visualisasi tersebut diperlukan metode kreatif dalam menghasilkannya. Metode tersebut meliputi tahapan penggalian sumber ide, konsep penciptaan, proses visualisasi karya, analisis karya/deskripsi karya dan penyimpulan. Dari penelitian ini dihasilkan enam karya keramik teapot, tiga karya dari tema Patih Sidapaksa membunuh Sri Tanjung diantaranya fidelity (kesetiaan), honesty (kejujuran), dan regret (penyesalan). Sedangkan tiga karya dari tema Sri Tanjung menaiki punggung seekor ikan lumba-lumba diantaranya adalah sacrifice (pengorbanan), truth (kebenaran), dan justice (keadilan). Hasil karya tersebut dipresentasikan melalui gelar karya untuk mendapatkan apresiasi dari publik.
Kata kunci: relief; cerita Sri Tanjung; candi Jabung; keramik