Pemakaian larvasida Abate sebagai vector control DBD telah dilakukan bertahun-tahun, sehingga mempengaruhi populasi nyamuk menjadi resisten dan bisa terjadi degradasi lingkungan. Oleh karena itu diperlukan pemakaian larvasida alternatif dari tanaman biologi. Daun suren (Toona sureni) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) mengandung zat aktif flavonoid, saponin dan alkaloid yang bermanfaat untuk membunuh larva Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak kombinasi daun suren dan daun jeruk nipis dalam membunuh larva Aedes aegypti. Metode penelitian ini adalah true experiment dengan post-test only control group design. Larva dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif, P1 (ekstrak daun suren+daun jeruk nipis 0,5%), P2 (ekstrak daun suren+daun jeruk nipis 1%), P3 (ekstrak daun suren+daun jeruk nipis 1,5%). Setiap gelas diisi 25 ekor larva Aedes aegypti. Dilakukan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan hasil tidak normal, uji homogenitas dengan hasil tidak homogen, dan uji Mann-Whitney. Hasil didapatkan kematian larva 99% pada jam ke-6 oleh kelompok P3. Kesimpulan penelitian ini adalah kombinasi ekstrak daun suren dan jeruk nipis 0,5%, 1% dan 1,5% efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti pada jam ke-6 paparan.