Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia dan zat mikrobiologi. Tanaman yang dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi adalah daun kelor dan jahe. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengevaluasi karakteristik fisik sediaan krim kombinasi ekstrak daun kelor dan jahe sebagai krim antiinflamasi. Formula krim disusun berdasarkan variasi konsentrasi emulgator (tween 80 & span 80). Ketiga formula krim selanjutnya di uji organoleptis, tipe krim, daya sebar, daya lekat, nilai pH, dan viskositas selama 14 hari penyimpanan (hari ke 0, 7 dan 14). Hasil uji organoleptis hari ke-0 menunjukkan krim berwarna hijau, bau khas ekstrak, dan berbentuk stabil. Sedangkan hari ke-7 dan 14 menunjukkan warna & bau tetap sama, tetapi krim memisah antara fase minyak dan air, pada ketiga formula. Hasil uji tipe krim hari ke-0,7,14 menunjukkan tipe krim minyak dalam air (M/A) untuk ketiga formula. Hasil uji daya sebar, daya lekat, dan nilai pH tidak berbeda antara ketiga formula baik sebelum ataupun sesudah penyimpanan. Hasil uji viskositas hari ke-0 menunjukkan nilai viskositas F1 (224,600 cPs), F2 (215,100 cPs), F3 (323,100 cPs), sedangkan penyimpanan selama 14 hari menyebabkan terjadinya penurunan nilai viskositas pada ketiga formula krim, dengan nilai viskoitas paling rendah pada formula 2 sebesar 76,290 cPs. Formula krim ekstrak daun kelor dan jahe dengan variasi konsentrasi emulgator memiliki karakteristik fisik yang memenuhi persyaratan nilai pH, daya lekat, daya sebar, dan tipe krim yang tidak berubah selama 14 hari penyimpanan, namun tidak memenuhi persyaratan nilai viskositas dan mengalami breaking pada hari ke-7 dan 14.