Emosi dasar dibagi menjadi enam, yaitu marah, sedih, senang, jijik, kaget, dan takut. Gabungan lebih dari satu emosi dasar dapat menciptakan sebuah emosi baru, yaitu emosi majemuk. Emosi majemuk dapat diimplementasikan untuk chat-bot, penerjemahan bahasa, text summarization, dan sebagainya. Penelitian mengenai klasifikasi emosi berdasarkan teks bahasa Indonesia telah banyak dilakukan dengan menggunakan beberapa model tradisional, seperti multinomial naïve Bayes, SVM, k-nearest neighborhood, dan term frequency–inverse document frequency (TF-IDF). Penelitian tersebut memiliki kelemahan, antara lain kinerja yang kurang optimal karena model hanya dapat mengklasifikasi dari data yang telah dipelajarinya, diperlukan pemrosesan teks terlebih dahulu, dan diperlukannya waktu yang lama dalam proses pelatihan dengan data berukuran besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi beberapa kelemahan penelitian sebelumnya dengan menggunakan model cross-lingual language model-robustly optimized bidirectional encoder representations from transformers approach (XML-RoBERTa) untuk mengklasifikasi emosi majemuk berdasarkan semantik atau makna kalimat dan kata. XLM-RoBERTa merupakan sebuah model transformer yang dapat mengetahui sebuah makna kata dari attention mechanism pada kata tersebut dan merupakan sebuah vektor yang merepresentasikan sebuah konteks atau makna kata. Attention mechanism merupakan sebuah representasi kata berbentuk vektor untuk mengetahui penggunaan dan posisi kata pada suatu kalimat dan merupakan cara agar model dapat mengetahui makna dari sebuah kata. Dengan attention mechanism, model dapat melihat pola kalimat dari penggunaan kata dan mengklasifikasikan kalimat tersebut sesuai dengan pola dan urutan kata, sehingga semantik kalimat dapat diketahui. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa model yang diusulkan mampu mengklasifikasi teks berbahasa Indonesia ke dalam kelas-kelas emosi dasar dan kombinasinya sebagai dasar pembentukan emosi majemuk dengan akurasi sebesar 95,56%. Nilai akurasi ini merupakan nilai akurasi yang lebih unggul dibandingkan dengan penelitian klasifikasi kelas emosi majemuk dengan menggunakan model tradisional.