Penggunaan gelatin dalam industri umumnya sebagai agen pembentuk gel, pengental, pengemulsi dan lain sebagainya. Namun, bahan baku gelatin yang banyak beredar dipasaran yaitu berbahan baku tulang sapi dan tulang babi. Pada peneltian ini, limbah ikan gabus berupa tulang sebagai bahan dalam pembuatan gelatin. Limbah tulang ikan gabus ini banyak tersedia di pasar sebagai limbah hasil olahan daging giling. Gelatin yang dihasilkan diaplikasi menjadi permen geli yang ditambahkan lendir okra untuk meningkatkan gizi permen sehingga manfaat lendir okra dapat dirasakan, mengingat pemanfaatan lendir okra sebagai bahan pangan belum maksimal dikarenakan selama ini masyarakat okra dengan menghilangkan lendirnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi lendir okra terbaik terhadap sifat fisiko kimia dalam pengolahan permen jeli dari gelatin tulang ikan gabus. Perlakuan yang digunakan adalah lendir okra dengan konsentrasi meliputi 0; 2,5; 7,5 dan 10%. Sifat fisik dan kimia terbaik pada permen jeli yang ditambahkan beberapa konsentrasi lendir okra adalah perlakuan P2 (Penambahan 2,5% lendir okra) dengan nilai teksur 188,20 gf, karbohidrat 26,00%, kadar protein 8,48%, kadar abu 0,02%, kadar air 23,72%, kadar serat 1,73% dan gula reduksi 13,00 sehingga berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap parameter fisik (tekstur), parameter kimia meliputi kadar protein, kadar serat kasar dan gula reduksi. Perlakuan penambahan konsentrasi lendir okra tidak berpengaruh nyata Kadar karbohidrat, air, dan abu.
The use of gelatin in industry is generally as a gelling agent, thickener, emulsifier and so on. However, gelatin raw materials that are widely circulated in the market are made from beef bones and pork bones. In this research, snakehead fish waste is in the form of bone as an ingredient in the manufacture of gelatin. This snakehead fish bone waste is widely available in the market as a waste of processed ground meat. The resulting gelatin is applied to a gummy candy with okra slime added to increase the nutrition of the candy so that the benefits of okra slime can be felt, considering that the use of okra slime as food has not been maximized because so far the okra community has removed the mucus. This study aims to determine the best concentration of okra slime on physicochemical properties in the processing of jelly candy from snakehead fish bone gelatin. The treatment used was okra slime with concentrations covering 0; 2.5; 7.5 and 10%. The best physical and chemical properties of jelly candy with several concentrations of okra mucilage were P2 treatment (Addition of 2.5% okra slime) with a texture value of 188.20 gf, carbohydrates 26.00%, protein content 8.48%, ash content 0 0.02%, water content 23.72%, fiber content 1.73% and reducing sugar 13.00 so that based on these results it is concluded that the treatment given has a significant effect on physical parameters (texture), chemical parameters include protein content, crude fiber content and reducing sugar. The addition of okra mucilage concentration had no significant effect on carbohydrate, water, and ash levels.