Serah terima keperawatan sering terjadi dalam praktik keperawatan sebagai bentuk komunikasi yang digunakan oleh perawat. Kesalahan komunikasi sering terjadi pada saat serah terima. Komunikasi yang buruk berdampak pada efektivitas penyampaian informasi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses komunikasi serah terima oleh perawat antar shift. Metode penelitian yang digunakan one group pre-post test design dengan teknik sampling purposive sampling sebanyak 23 perawat RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Penelitian ini sudah mendapat persetujuan dari responden dan bersedia berkomitmen mengikuti penelitian. Kuesioner meliputi sosio-demografis, proses serah terima, dan evaluasi serah terima. Statistik deskriptif (frekuensi, persentase, dan rata-rata) dan statistik inferensial (uji Wilcoxon) digunakan untuk analisis data. Karakteristik responden pada jenis kelamin perempuan (87%) dengan unit kerja di unit perawatan intensif bedah dewasa (30%). Waktu serah terima antara 4 - 13 menit, tidak ada gangguan selama serah terima (56,5%). Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penggunaan metode MDS-ECHO (p <0,05). Pelaksanaan serah terima dengan metode MDS-ECHO terbukti efektif dan efisien. Sebagian besar perawat menyatakan puas dengan metode ini karena mereka menerima informasi data pasien yang akurat dan bermanfaat untuk shift berikutnya.