The existence of the Spirit has received a long discussion in systematic theology, especially speaking, her existence in the Old Testament where the Spirit leaves less evidence of her personality. As the consequence, the personality of the Spirit has been shaken to discover its knowledge. This essay intends to grasp the personality of the Spirit in the Old Testament which relates to her divinity and works. This article is qualitative descriptive, articles, books, and other related academic references are the main sources to construct the argumentation. Furthermore, tracing the emotions of the Spirit in the Old Testament is the main attention of this research and expected could offer a new perspective on how the Spirit, as a being, rather than a power, shares emotions; grieving, love, and shyness in the Old Testament.
Eksistensi Roh menerima perdebatan panjang di sistematik teologi, secara khusus, keberadaannya di Perjanjian Lama yang meninggalkan bukti yang kurang sehubungan dengan personalitasnya. Sebagai akibatnya, personalitas Roh diguncang untuk menemukan informasi-informasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan personalitas Roh di Perjanjian Lama yang berhubungan dengan pekerjaan dan keilahianNya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, buku-buku, artikel-artikel dan rujukan akademik lainnya sebagai sumber utama dalam membangun argumentasi. Selanjutnya, menjejaki emosi Roh di Perjanjian Lama merupakan tujuan utama penelitian ini dan diharapkan dapat menawarkan persepektif baru tentang bagaimana Roh, sebagai pribadi, bukan sekedar tenaga, menunjukan emosi, dukacita, kasih dan sifat pemalu di Perjanjian Lama.