ABSTRAKIkan lemuru di Selat Bali umumnya ditangkap menggunakan pukat cincin (purse seine) atau dalam istilah lokal dikenal dengan 'slerek' yang dipimpin oleh Juru Panggung. Penentuan daerah penangkapan yang masih mengandalkan intuisi juru panggung berdampak pada penggunaan bahan bakar yang tidak efesien. Perlu adanya inovasi teknologi guna meningkatkan efesiensi operasi penangkapan ikan di Selat Bali. Salah satunya melalui pemberian informasi dugaan daerah penangkapan ikan berbasis teknologi inderaja dan pendekatan rantai makanan. Penelitian ini bertujuan memprediksi kelimpahan zooplankton, sebagai makanan utama ikan lemuru, melalui pendekatan statistik Generalized Additive Model (GAM) berdasarkan data-sata satelit oseanografi. Variabel respon berupa data kelimpahan zooplankton di perairan Selat Bali yang diukur selama periode bulan Maret -Agustus (2011. Sedangkan variabel prediksi berupa data harian variabel oseanografi yang diukur oleh satelit Aqua MODIS pada hari yang sama dengan pengambilan sampel plankton. Sebanyak 7 model kelimpahan zooplankton telah dihasilkan melalui pendekatan statistik GAM berdasarkan parameter oseanografi utama yang mempengaruhi ketersediaan makanan lemuru. Hasil penelitian menunjukkan persamaan GAM yang terbaik merupakan kombinasi antara variabel suhu permukaan laut (SST), konsentrasi klorofil-a (SSC) dan Photosynthetically Available Radiation (PAR) dengan nilai deviasi terbesar (75,3%) dan Akaike's Information Criterion terkecil (160,197). Variabel SST dan PAR memiliki tingkat signifikansi yang lebih tinggi dari pada SSC. Kelimpahan zooplankton yang tinggi ditemui pada kisaran SST antara 25-26 o C, SSC antara 0,5-0,6 mg/m 3 , dan PAR antara 40-45 einsten/m 2 /day. Nilai korelasi antara hasil prediksi kelimpahan zooplankton dan hasil tangkapan ikan lemuru sebesar 59,57%.Kata kunci: Generalized Additive Model, MODIS, zooplankton, lemuru, Selat Bali August (2011August ( -2013 Akaike's Information Criterion (160,197). SST and PAR have higher significance impact on the equation than the SSC. The highest zooplankton abundance was found in area with o C), SSC ( 0,6
ABSTRACT
Lemuru in Bali Strait are generally caught by purse seiner (local name: slerek). Juru Panggung, a man who led the fishing operation, plays an important role for determining the fishing ground areas relying on their intuition. It causes fuel un-efficient in purse seiner operation. An inovation technology is needed to improve the efficiency of fishing operations in the Bali Strait by providing fishing area information based on remote sensing technology and food chain approach. The aims of this work are to predict the zooplankton abundance, as a main lemuru's food source, through statistical Generalized Additive Model (GAM) based on satellite images. The zooplankton abundance, as a respond variable, was collected during March to