ABSTRAK. Usaha-usaha pertanian pada umumnya menghadapi banyak risiko dan ketidakpastian. Hal ini mengharuskan para pelaku usaha pertanian untuk membuat banyak keputusan produksi dibawah tekanan risiko tersebut. Oleh karena itu, keberadaan risiko diperkirakan memiliki keterkaitan yang erat dengaan kinerja produksi. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi sumbersumber risiko di dalam usaha sapi perah serta memperkirakan dampaknya terhadap kinerja rantai pasok susu secara keseluruhan. Survey telah dilakukan di wilayah produksi susu sapi di Kabupaten Bandung dalam periode bulan Oktober sampai dengan Desember tahun 2016. Data diperoleh melalui wawancara terhadap 154 peternak sapi perah di wilayah tersebut. Sumber-sumber risiko ditentukan dengan menggunakan teknik analisis komponen pokok (PCA), sementara perkiraan dampaknya terhadap kinerja produksi diperoleh melalui pemodelan berbasis agen (ABM). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang dianggap paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja produksi adalah risiko menurunnya ketersediaan sumberdaya pakan dari waktu ke waktu. Berdasarkan simulasi model, faktor ini diyakini juga menjadi pemicu timbulnya faktor-faktor risiko lainnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa hampir seluruh risiko yang ada di dalam rantai pasok susu berkaitan antara satu dan lainnya secara sistemik. Sebagai implikasinya, pengelolaan risiko rantai pasok susu tidak dapat dilakukan secara parsial melainkan holistik.
PENDAHULUANUsaha peternakan pada umumnya merupakan suatu bisnis yang memiliki risiko produksi dan ketidakpastian yang cukup besar karena sangat berkaitan dan rentan terhadap dinamika lingkungan, baik lingkungan biofisik ataupun ekonomi. Secara biofisik, usaha peternakan sangat dipengaruhi setidaknya oleh kondisi klimatologis dan ketersediaan sumberdaya alam pendukung, sementara produk-produknya sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi, seperti naik turunnya pasokan-permintaan (supply-demand), variabilitas harga pasar, kebijakan perdagangan serta variabelvariabel ekonomi lainnya. Dengan karakteristik tersebut, para pelaku usaha peternakan tentunya akan sangat mempertimbangkan keberadaan berbagai risiko tersebut pada setiap proses pengambilan keputusan produksi, serta pada gilirannya akan berdampak pada kinerja usahanya secara keseluruhan. Oleh karena itu, secara akademis, informasi mengenai sumber-sumber risiko dan respon pelaku terhadapnya menjadi elemen yang esensial di dalam memahami kinerja sebuah usaha peternakan.Sapi perah merupakan salah satu komoditas ternak yang lazim diusahakan dalam skala pemeliharaan yang kecil oleh masyarakat pedesaan di Indonesia. Hingga saat ini, usaha sapi perah tersebut setidaknya telah memberikan kontribusi pada produksi pangan (susu dan daging sapi), menghasilkan pendapatan bagi pemeliharanya, serta menjadi aset hidup (living asset) yang bersifat sangat likuid bagi rumahtangga pedesaan. Namun disamping banyaknya potensi tersebut, fakta menunjukkan bahwa produktivitas usaha sapi perah