Kampung Payung merupakan sebuah kampung tematik yang berada kawasan Jalan LA Sucipto, Kota Malang. Kesadaran dan kepedulian untuk menangani sampah oleh masyarakat terlihat masih sangat kurang. Masyarakat seringkali membuang sampah ke sungai, selain itu tidak sedikit yang membakar sampah, tidak melakukan pemilahan sampah, serta menimbun sampah. Hasil intervensi tahun 2020 adalah terbentuknya komunitas peduli lingkungan dan memulai perilaku memilah sampah dari dalam rumah. Namun setelah dua tahun berlalu perilaku memilah sampah menurun dan perilaku membuang sampah masyarakat memburuk kembali. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan perilaku memilah sampah pada anggota dasawisma yang telah melakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing melalui metode token ekonomi, prompting dan psikoedukasi. Peserta program adalah sembilan ibu-ibu Dasawisma Kampung Payung, pemilihan peserta melalui survey kesediaan mengikuti program penguatan perilaku dan komunitas. Metode pengumpulan data menggunakan survey, dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik perubahan perilaku menggunakan teknik modifikasi perilaku berupa token ekonomi dan prompting, sedangkan perubahan pengetahuan dilakukan melalui psikoedukasi yang dievaluasi melalui pretest dan postest serta praktik pengolahan limbah jelantah menjadi lilin aroma therapy. Berdasarkan hasil intervensi didapatkan bahwa token ekonomi, prompting, dan psikoedukasi terbukti dapat meguatkan perilaku memilah sampah dan menambah pengetahuan peserta terkait perilaku memilah sampah.