Jahe merupakan salah satu rempah-rempah dengan tingkat produksi tertinggi di Indonesia. Jahe termasuk bahan yang mudah rusak dan tidak tahan lama, salah satu cara pengolahan jahe adalah dengan metode pengeringan untuk menjaga kualitas jahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman terhadap kadar air, pengaruh waktu dan dimensi ketebalan jahe terhadap laju pengeringan. Metode yang digunakan adalah metode pengeringan tray dryer dan pengeringan konvensional menggunakan sinar matahari (solar drying). Penelitian ini menggunakan variabel waktu perendaman 10, 15, 20, 25 jam, waktu pengeringan 60, 90, 120 dan 150 menit serta variabel ketebalan bahan 2, 4, 6, dan 8 mm. Hasil penelitian menunjukkan kadar air terendah sebesar 1.0785 g didapatkan saat perendaman 25 jam. Laju pengeringan optimum menggunakan tray dryer sebesar 0,433 g/menit pada waktu 60 menit dan ketebalan 2 mm. Laju pengeringan optimum menggunakan solar dryer didapatkan saat pengeringan selama 90 menit yaitu 0,167 g/menit dan ketebalan 2 mm sebesar 0,133 g/menit. Kualitas pengeringan menggunakan tray dryer lebih baik jika dibandingkan dengan solar dryer ditinjau dari warna dan tingkat kekeringan jahe. Dengan demikian, metode ini dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengeringan jahe secara efisien.