Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Salmonella typhi yang terdapat di usus halus akan berkembang biak kemudian menghasilkan endotoksin, di mana endotoksin yang dihasilkan merupakan kompleks lipopolisakarida dan dianggap berperan penting pada patogenesis demam tifoid. Apabila masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah, sehingga memudahkan bakteri Salmonella typhi menyerang jaringan tubuh seperti hati dan menyebabkan kadar SGPT meningkat. Kerusakan hati pada penderita demam tifoid berupa perubahan hepatomegali, ikterus, biokimia dan histopatologis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) pada penderita demam tifoid di RSUD Haji Kota Makassar. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan populasi sampel sebanyak 10 pasien penderita demam tifoid. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 10 sampel penderita demam tifoid ditemukan 6 sampel yang memiliki kadar SGPT normal, dan 4 sampel memiliki kadar SGPT tinggi, dengan kadar tertinggi sebesar 95,2 µl dan kadar terendah adalah 15,9 µl. Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya kadar SGPT pada penderita demam tifoid dikarenakan beratnya aktivitas fisik serta keseringan konsumsi obat-obatan tertentu.