ABSTRAKPendahuluan. Endokarditis infektif (EI) pada pasien hemodialisis (HD) merupakan salah satu contoh EI yang terkait dengan perawatan kesehatan dan menjadi penyebab kematian kedua pada pasien HD setelah penyakit kardiovaskuler. Penggunaan kateter intravaskuler sebagai akses HD meningkatkan risiko kejadian bakteremia sebesar sepuluh kali lipat serta infeksi "metastatik" seperti EI dan emboli septik pulmoner sebesar 10-40%.Ilustrasi Kasus. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan dyspnea d'effort, orthopnea, dan postnocturnal dyspnea, disertai batuk dengan bercak darah dan demam tinggi sejak lima hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjalani HD kronik selama 15 bulan dengan menggunakan catheter double-lumen (CDL). Dari pemeriksaan fisik didapatkan ronki basah kasar bilateral, murmur pansistolik grade 3/6 pada sela iga keempat linea sternalis sinistra, dan gallop S3. Pada ekokardiografi ditemukan vegetasi di katup trikuspid dan pemeriksaan CT-scan toraks memberikan gambaran emboli septik pulmoner. Didapatkan satu dari tiga kultur darah yang positif untuk infeksi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Pengobatan dengan vankomisin yang adekuat selama enam minggu memberikan kemajuan klinis signifikan, meskipun pada ekokardiografi evaluasi masih didapatkan adanya vegetasi. Pasien kemudian menjalani operasi pengangkatan vegetasi, perbaikan katup jantung, dan penggantian CDL, dimana kondisinya semakin membaik dan masih menjalani HD secara rutin hingga saat ini.Simpulan. Pengenalan dini EI dan emboli septik pulmoner pada pasien yang menjalani HD kronik dengan akses kateter intravaskuler sangat penting agar tatalaksana awal yang adekuat dan komprehensif dapat dilakukan. Hal ini dapat memperbaiki kondisi klinis serta memperpanjang kesintasan hidup pasien.Kata kunci: endokarditis infektif, emboli septik pulmoner, hemodialisis kronik.
PENDAHULUANPenelitian epidemiologi menunjukkan bahwa insiden tahunan Endokarditis infektif (EI) di negara-negara industri berjumlah 3 sampai 9 kasus per 100.000 orang. Lebih dari 50% penderita penyakit ini adalah laki-laki. 1 Jumlah ini lebih banyak diamati pada pasien dengan katup prostetik, intracardiac devices penyakit jantung bawaan sianotik, atau riwayat EI, meskipun banyak juga kasus EI ditemukan pada pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit katup.Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit EI adalah penyakit jantung rematik kronis, penyakit katup degeneratif, hemodialisis (HD), serta kondisi-kondisi penyerta seperti diabetes, infeksi HIV (human immunodeficiency virus), dan penggunaan narkoba suntik. 2 Perubahan signifikan yang terjadi pada epidemiologi penyakit ini adalah bahwa lebih dari sepertiga kasus EI yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir berhubungan dengan perawatan kesehatan. 3 Hal ini yang menjelaskan mengapa proporsi pasien usia dewasa muda dan lanjut usia yang mengalami penyakit ini menjadi semakin tinggi.EI pada pasien HD merupakan salah satu contoh EI yang terjadi terkait dengan perawatan kesehatan....