Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah strategi pembinaan SDM dan proses pemulihan yang dapat dilakukan oleh Polda Jabar secara efektif dan efisien terhadap para personil bermasalah sehingga mampu mengembalikan nilai dari personil tersebut dalam masyarakat. Faktor pendorong dan faktor penghambat dari pelaksanaan sistem pembinaan SDM dan proses pemulihan kedisiplinan oleh Polda Jabar sehingga mempengaruhi efektivitas dan efisiensi. Metode: Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif merupakan sebuah pendekatan penelitian yang digunakan untuk untuk tujuan mengeksplorasi, mendeskripsikan, serta memahami sebuah pemaknaan terhadap fenomena sosial kemanusiaan yang terjadi di lingkungan masyarakat Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan diskriptif kualitatif yang erupakan penelitian dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian bahwa efektivitas dari sistem pembinaan SDM Polda Jabar saat ini dalam mengurus para personil bermasalah dan sedang melalui masa tindakan disiplin pasca sidang kedisiplinan. Lemahnya pengawasan terhadap proses pembinaan SDM itu sendiri dikarenakan bertemunya berbagai kepentingan antara atasan maupun bawahan. Penyimpangan ini bisa saja terjadi karena adanya motivasi dan kesempatan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan untuk melakukan penyimpangan tersebut. Karena melibatkan atasan dan bawahan, maka akan terjadi penyimpangan manajerial yang dapat mempengaruhi pengaruh eksternal dan internal Polri. Kesimpulan: Beberapa kondisi pembinaan SDM yang didasarkan kepada siklus pembinaan SDM sekarang ini, antara lain: 1) Rekrutmen dan Seleksi; 2) Pendidikan dan Pelatihan; 3) Pembinaan Karier; 4) Perawatan personel; 5) Pengakhiran personel. Beranjak dari kondisi pembinaan SDM saat ini