Solid Waste Management Tool (SWMT) menggunakan pendekatan life cycle assessment (LCA) dalam menilai teknis pengelolaan sampah perkotaan yang diterapkan. Program ini mengukur dampak lingkungan terkait emisi GRK dan polusi udara serta konsumsi energi, serta biaya dan manfaat dari berbagai teknik pengelolaan sampah: insinerasi, TPA, pengomposan, proses anaerobik, daur ulang. Terdapat beberapa jenis atau tipe Gas Rumah Kaca (GRK) yang memiliki potensi dalam menyebabkan perubahan iklim global, antara lain SF6, HFCs, PFCs, CH4, N2O, CO2, serta tambahan-tambahan gas lainnya. Faktor emisi dari tahap pengangkutan dan di TPA jauh lebih tinggi dibandingkan dengan faktor emisi dari pengolahan dalam bentuk pengomposan. Hal ini dibuktikan dengan melakukan running data pengelolaan sampah di Kota Kediri menunjukkan potensi emisi gas rumah kacanya mencapai 56,89 x103 ton/th dari kegiatan transportasi dan prosesnya. Sedangkan kegiatan pengomposan dapat menghindari potensi emisi GRK sebesar -19,37 x103 ton /th. Dari hasil program SWMT juga didapatkan hasil bahwa kegiatan di TPA memproduksi 157,16 x103 ton NOx /th, 26,86 x103 ton SOx /th, 46,08 x103 ton CO/th dan terendah diikuti 4,45 x103 ton/th untuk PM2.5.